JAKARTA–MARITIM : Indonesia merupakan negara mayoritas berpenduduk muslim terbesar di dunia, namun pertumbuhan keuangan syariah belum berjalan dengan cepat, meski berbagai upaya sudah dilakukan. Sementara perlambatan pertumbuhan ekonomi syariah, menjadi satu dari sekian tugas Otoritas Jasa Keuangan (OJK), untuk mengedukasi dan meningkatkan Inklusi keuangan syariah kepada masyarakat.
Berpulang pada tanggung jawab tersebut, Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK , Sarjito yang menjadi pembicara kunci pada
peluncuran Fajr Academy yang diselenggarakan secara daring pada Selasa (20/09), berterima kasih kepada ALAMI perusahaan teknologi keuangan mengedepankan prinsip-prinsip Syariah terbesar di Indonesia, meluncurkan Fajr Academy, sebuah program pelatihan dan magang terbesar industri keuangan Syariah di Indonesia.
“Fajr Academy lahir dari sebuah kepedulian ALAMI pada generasi muda, penerus bangsa dalam berkarya dan berkontribusi bagi pembangunan negara serta adanya kesenjangan antara dasar pemahaman, kualitas, kebutuhan industri ekonomi dan keuangan Islam di Indonesia,”kata Sarjito.
Dikatakan, kehadiran Fajr Academy secara langsung ALAMI telah membantu OJK, mendorong inklusi keuangan secara holistik dan spesifik keuangan syariah. Maksudnya, inklusi keuangan memang menjadi tanggung jawab OJK dan tentu saja untuk lebih memahami keuangan syariah, tidak cukup hanya inklusi tapi harus dibarengi dengan edukasi dan literasi untuk membantu masyarakat secara sosial ekonomi memahami secar total, keuangan syariah.
“Peranan tersebut, kini telah dibantu oleh ALAMI dengan menghadirkan Fajr Academy, yang secara langsung mengedukasi masyarakat, khususnya akademisi milenial akan keuangan syariah,”tutur Sarjito seraya menambahkan saya sungguh mengapresiasi, terutama kegiatan ini dapat mendukung Bulan Inklusi Keuangan yang dicanangkan oleh OJK dan dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia.
Peluncuran Fajr Academy yang diselenggarakan secara daring pada Selasa (20/09), dihadiri dan dibuka langsung oleh Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sarjito, Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah Komite Nasional Ekonomi Keuangan Syariah (KNEKS) Sutan Emir Hidayat, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Internasional Indonesia Profesor Dian Masyita, CEO Rumah Quran Musawarah Dimas Seto, Islamic Finance Specialist UNDP Indonesia Greget Kalla Buana, CEO ALAMI Group Dima Djani, dan Direktur ALAMI Institute Wachid Asad Muslimin.
Sementara Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah KNEKS, Sutan Emir Hidayat mengatakan Pembangunan SDM unggul adalah salah satu faktor kunci untuk memenangkan persaingan global. Pandemi, perubahan teknologi, demografi, serta sosial-ekonomi mengubah cara kerja kita, sehingga sumber daya di industri keuangan syariah harus cepat beradaptasi. “Kami sangat mengapresiasi semangat kolaborasi yang tercipta antara ALAMI Institute sebagai mitra magang perguruan tinggi sebagai wujud nyata penguatan ekosistem ekonomi syariah yang semakin kuat. Semoga sinergi yang dibangun dapat terus dilanjutkan, diperkuat, dan diperluas agar peningkatan kualitas pendidikan dan SDM keuangan syariah dapat tercapai,” tutur Sutan Emir.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Internasional Indonesia, Dian Masyita menyampaikan pentingnya menghubungkan apa yang dipelajari di perkuliahan dengan industri di dunia nyata agar siap bersaing di dunia profesional. Kondisi ekonomi kedepannya tidak menentu, sehingga kita harus kreatif untuk memanfaatkan sumber daya yang ada dengan maksimal. “Jembatan antara ilmu formal di perguruan tinggi dengan informal seperti magang, workshop, dan lainnya harus terkoneksi dan saling menyesuaikan berdasarkan kondisi dan kebutuhan di masyarakat. Harapannya, ini dapat terwujud dengan Fajr Academy,” tutur Dian.
CEO Rumah Quran Musawarah, Dimas Seto juga turut berbangga dengan inisiatif yang dilakukan ALAMI untuk menggelar Fajr Academy dan bersemangat dalam memberikan manfaat untuk umat dan bangsa, ikut berkontribusi melalui dunia pendidikan. Dimas Seto juga turut memberikan pesan untuk semua peserta yang akan berpartisipasi di Fajr Academy, “Sebagai generasi muda, kita harus mengambil peluang dan memperbanyak ikhtiar serta silaturahmi, karena kita tidak pernah tahu peluang datang dari mana. Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain,” tutur Dimas.
Islamic Finance Specialist UNDP Indonesia, Greget Kalla Buana menyambut baik terselenggaranya Fajr Academy dari ALAMI. “Kehadiran Fajr Academy ini sesuatu yang ditunggu-tunggu, sebab salah satu cara untuk menutup talent gap adalah dengan project-based learning yang juga disediakan oleh Fajr Academy. Fajr Academy juga memiliki pengenalan teknologi yang penting untuk generasi muda,” tutur Greget. (Rabiatun)