JAKARTA-MARITIM : Dalam rangka peringatan Hari Maritim Nasional, 23 September, International Sea Port Exhibition and Conference (ISPEC) menggelar Maritime Road Map 2045 Symposium dan Penganugerahan Lifetime Achievement Maritime Awards 2022 di Grand Mercure Kemayoran, Jakarta, Rabu (21/9).
Pada kegiatan itu, Sri Sultan Hamengkubuwono (HB) X menyampaikan orasi ilmiah bertema “Kebijakan Pembangunan Maritim Nasional 2045”. Yang dinilainya, untuk mewujudkan konsep Poros Maritim Dunia, maka Indonesia memerlukan 4 kekuatan. Sehingga mendorong kejayaan sebuah peradaban.
“Pertama, Ocean Leadership dan Ocean Policy yang dapat menjaga kedaulatan bangsa dengan terwujudnya visi maritim yang hebat, didukung kemampuan diplomasi yang tangguh,” ujar Sri Sultan.
Kedua, menurutnya, bangsa yang memiliki kesadaran budaya kelautan, karena budaya darat seakan memarjinalkan kesadaran terhadap luas lautan dengan segala isinya.
Ketiga, kekuatan infrastruktur dan perhubungan yang menghubungkan antar pulau dengan mudah dan murah. Singapura justru lebih mengambil keuntungan ekonomi dari persinggahan kapal asing.
“Keempat, kekuatan potensi sumber daya lautan yang membentang luas dan daratan yang subur. Poros maritim harus didukung oleh sektor pertanian yang tangguh sebagai tulang punggung sektor maritim yang andal,” ujarnya.
Dia menyatakan, dengan adanya pilar dan konsep Poros Maritim Dunia tersebut maka prioritas pembangunan maritim harus diwujudkan sebagai garda peradaban Indonesia masa depan, yang menjamin kehidupan ekonomi, sosial, politik, serta marwah Indonesia di percaturan global.
Ada sejumlah deep seaport yang harus dikembangkan sebagai pintu masuk ekspor serta impor, seperti yang dibangun dengan Konsep Pendulum Nusantara di Medan, Batam, Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Sorong. Kota-kota tersebut dilengkapi dengan kawasan pergudangan, bongkar muat dan distribusi domestik berbasis IT Management-Single Gateway.
Di darat, infrastruktur Tol Laut ini harus diintegrasikan dengan moda transportasi massal seperti double track railway dan sea highway untuk distribusi logistik ke wilayah pedalaman maupun antar wilayah yang berdekatan dan akses ke bandar udara untuk kombinasi angkutan lintas udara, khususnya jenis perintis.
Sri Sultan HB X menilai, dengan berbagai potensi yang melingkupinya, kemaritiman akan menjadi salah satu solusi kunci dalam berbagai permasalahan global di masa depan. Wawasan Nusantara Bahari perlu dibangkitkan kembali guna mempercepat kebangkitan Indonesia melalui gagasan Poros Maritim Dunia.
“Dengan begitu, bukan tidak mungkin, pesan Ir Soekarno saat meresmikan Institut Angkatan Laut pada 1953 dapat menjadi kenyataan. Usahakanlah agar kita menjadi bangsa pelaut kembali. Ya…, bangsa pelaut dalam arti kata Cakrawati Samudra,” ungkap Sri Sultan HB X.
Senada dengan Sri Sultan HB X, Fajar Bagoes Poetranto, Ketua Panitia Pelaksana ISPEC dan Lifetime Achievement Maritim Awards 2022. Dia menyatakan bahwa industri maritim di Indonesia sangat menjanjikan ke depannya dari sektor mineral, teknologi, sumber daya manusia (SDM), pariwisata pesisir, dan perluasan pengembangan infrastruktur pelabuhan dengan membuka kerja sama dengan Eropa, khususnya Inggris di pelabuhan.
“Saya berharap Inggris membuka peluang investasi dan memungkinkan memberikan hibah untuk pengembangan industri maritim di Indonesia,” papar Fajar.
Ditambahkan, orasi ilmiah Sri Sultan dan pemaparan para pakar serta praktisi di sektor maritim yang tampil di Maritime Road Map 2045 Symposium ini dibawa ISPEC kepada Presiden Joko Widodo.
Setelah memberikan orasi ilmiah, Sri Sultan Hamengkubuwono X memberikan penghargaan Lifetime Achievement Maritim Awards 2022 kepada tokoh yang dinilai berjasa bagi dunia maritim tanah air yakni Djuanda Kartawidjaja, Soedarpo Sastrosatomo, dan Mochtar Kusumaatmadja. Penghargaan tersebut diterima oleh perwakilan keluarga dari ketiga tokoh tersebut.
Selain itu, ISPEC akan memberikan penghargaan sejumlah tokoh yang dinilai berjasa besar bagi pembangunan dunia maritim di tanah air. Para nominator antara lain Ir H Joko Widodo, Sri Sultan Hamengkubuwono X, Jenderal TNI (HOR) (Purn) Luhut B Pandjaitan MPA, Laksamana TNI (Purn) Prof Dr Marsetio SIP MM, Prof Dr Hasyim Djalal MA, Dr (HC) Ir Budi Karya Sumadi, Dr H Sandiaga Salahuddin Uno BBA MBA dan Dr (HC) Ir H Suharso Monoarfa MA.
Rencananya, anugerah penghargaan tersebut diberikan pada 13 Desember 2022 mendatang yang bertepatan dengan peringatan Deklarasi Djuanda. (Muhammad Raya)