JAKARTA-MARITIM: Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor menggelar pertemuan dengan sejumlah pimpinan Serikat Pekerja/Buruh pada Senin pagi (19/9). Berlangsung di ruang Tridharma gedung Kemenaker. Pertemuan tersebut dihadiri oleh 19 Konfederasi Serikat Pekerja.
Pada kesempatan tersebut, Wamen Afriansyah menyampaikan perlunya keterlibatan seluruh stakeholder dalam menyikapi isu-isu penting yang terkait dengan ketenagakerjaan di Indonesia.
“Akhir-akhir ini kita menghadapi berbagai tantangan terkait dunia ketenagakerjaan. Untuk itu, saya perlu menjalin komunikasi termasuk dengan teman-teman di konfederasi agar saya bisa mendapat informasi yang akurat tentang apa yang terjadi dan apa yang menjadi aspirasi teman-teman buruh dan pekerja,” kata pria yang karib disapa Ferry ini.
Pada sesi dialog yang berlangsung hangat dan kondusif, perwakilan konfederasi menyampaikan ‘curhat’ dan kritik tentang masih lemahnya pengawasan Kemnaker pada konflik- konflik antara pekerja/buruh dengan pengusaha.
“Pengawasan Kemnaker pada dinas-dinas lemah, terutama dalam menyelesaikan konflik antara buruh dengan pengusaha. Fakta di lapangan, banyak Dinas Ketenagakerjaan lebih berpihak pada pengusaha daripada buruh,” ungkap Ketua Umum Serikat Pekerja Transportasi.
Masalah pandemi Covid-19 juga diungkapkan masih menjadi masalah yang krusial bagi serikat-pekerja/buruh. Banyak perusahaan terdampak yang melakukan PHK terhadap pekerjanya dan kemudian berimbas pada berkurangnya anggota, bahkan pembubaran organisasi.
Kondisi tersebut juga dirasakan semakin berat saat adanya kebijakan pemerintah dalam menaikan harga BBM. “Keputusan kenaikan harga BBM oleh pemerintah, tidak sebanding dengan upah minimum yang didapat dari para pekerja/buruh. Kenaikan harga BBM itu berimbas pada kenaikan harga kebutuhan pokok dan berpengaruh pada kehidupan layak para pekerja/buruh,” keluh Presiden Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KKASBI).
Menanggapi aspirasi dari peserta pertemuan, Wamenaker mengaku sangat senang dan apresiatif. “Saya sangat terbuka pada informasi-informasi, keluhan, usulan-usulan program, dan lain-lain dari bapak-bapak dan ibu-ibu.” ungkapnya.
Kegiatan ‘coffee morning’ ini bukanlah akhir dari pertemuan kita. Justru ini menjadi awal dari pertemuan saya sebagai Wamen dengan bapak dan ibu sekalian. Pintu kantor saya terbuka bagi Anda semua jika menginginkan audiensi lebih lanjut,” pungkas Afriansyah Noor. (Purwanto).