JAKARTA .MARITIM : PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Tanjung Priok menjadi yang pertama di Indonesia yang menerapkan Single Truck Identification Data (STID). STID ini merupakan upaya Pelindo dalam peningkatan pelayanan dan kelancaran distribusi barang karena angkutan barang lebih tertata dan terawasi sesuai dengan perintah yang diberikan oleh Dirjen Perhubungan Laut melalui Surat Keputusan Dirjen Perhubungan Laut Nomor 803/DJPL/2021 tentang Penerapan Data Identifikasi Truk Tunggal (Single Truck Identification Data) di Pelabuhan Tanjung Priok.
Sejak diresmikan Penerapan STID oleh Plt. Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Laut yang diwakili Direktur Kenavigasian Hengki Angkasawan tanggal 08 September 2021, kini jumlah kendaraan yang telah memiliki kartu STID sebanyak 23.439 melampaui dari target 20.000 kartu.
Penerapan STID merupakan sebuah sistem berbasis elektronik yang terintegrasi dengan asosiasi truk, cabang pelabuhan dalam hal ini Pelindo Regional 2 Tanjung Priok dan terminal-terminal operator yang ada di wilayah pelabuhan.
Sebelum diberlakukan STID, identitas truk pengangkut di Pelabuhan Tanjung Priok diterbitkan oleh masing – masing terminal sehingga tidak dapat digunakan antar terminal.
STID menjadi identitas tunggal setiap truk, dengan sistem berbasis elektronik yang terkoneksi dengan sistem IT manajemen pelabuhan yang berisi database meliputi kelayakan teknis truk dan pengemudinya, termasuk data nomor polisi kendaraan/truk serta pemilik/perusahaan
angkutannya.
STID wujud dari sinergi dan kolaborasi Pelindo dengan stakeholders pemerintahan di pelabuhan,asosiasi truk dan perbankan untuk memonitor efektivitas arus truk di terminal pelabuhan.
Tujuan penerapan STID di Pelindo Regional 2 Tanjung Priok adalah penyeragaman sistem, sehingga armada truk apapun yang masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok harus cukup dengan menggunakan 1 (satu) kartu. Penerapan STID ini sangat perlu diterapkan untuk menertibkan
perusahaan dan armada truk yang beroperasi di lingkungan Pelabuhan Tanjung Priok. Denganimplementasi STID ini, identitas truk yang masuk ke dalam terminal di Pelabuhan Tanjung Priok akan berada dalam satu data base sehingga memudahkan dalam proses identifikasi dan monitoring truk, ujar General Manager Pelindo Regional 2 Tanjung Priok, M Hadi.
Wilayah penerapan implementasi STID di Pelindo Regional 2 Tanjung Priok diantaranya Wilayah PT NPCT 1. Wilayah PT Jakarta International Container Terminal, Wilayah IPC Terminal Petikemas, Wilayah PT
Pelabuhan Tanjung Priok, Wilayah PT Indonesia Kendaraan Terminal,
Wilayah PT Multi Terminal Indonesia, Wilayah TPK Koja. dan Wilayah PT Nusantara Pelabuhan Handal.
Dalam mendukung penerapan STID di Pelabuhan Tanjung Priok, tidak hanya sistem dan infrastruktur yang dikembangkan namun juga dari sisi sumber daya manusia dalam hal ini pengemudi truk. Melalui program “Lebih Dekat Dengan Pengemudi” Pelindo Regional 2 Tanjung Priok telah memberikan training kepada para pengemudi di Lingkungan Pelabuhan Tanjung Priok.
Selain memberikan training sebagai komitmen dalam mendukung zero accident dalam berkendara, Pelindo Regional 2 Tanjung Priok melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan juga memberikan bantuan kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD) berupa sepatu
keselamatan, rompi keselamatan dan helm keselamatan.
Pelindo Regional 2 Tanjung Priok terus berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa yang pada akhirnya akan berkontribusi terhadap pelayanan kepelabuhanan yang handal serta mampu menekan biaya logistik nasional.
“Kita semua berharap bisa membuat Pelabuhan Tanjung Priok sebagai pelabuhan bertaraf internasional dan pelabuhan hub yang mencerminkan transparansi, kolaborasi, berdaya saing dengan penataan sistem informasi yang terintegrasi”, ucap Capt Wisnu Handoko Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Kelas Utama Tanjung Priok. (Hbb)