JAKARTA–MARITIM : Tuntasnya aksi korporasi pada awal 2022, dimana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) masuk sebagai Pemegang Saham Pengendali (PSP), PT Bank Muamalat Indonesia, TBK mendapatkan mandat, untuk lebih fokus pada ekosistem haji dan umrah.Produk ini ditargetkan, dapat menjadi penopang utama bisnis Bank Muamalat di segmen konsumer.
Hal tersebut diakui Direktur Utama Bank Muamalat Achmad K. Permana, pada penandatanganan kerjasama dengan PT Nur Rima Al-Waali (NRA Group) dalam rangka penyaluran produk pembiayaan haji khusus dan umrah, melalui produk Prohajj Plus, Kamis (13/10) di Muamalat Tower.
Menurut Achmad K. Permana,
saat ini Bank Muamalat menguasai 42 persen pangsa pasar haji plus. “Sebagai bank pertama murni syariah yang dimiliki oleh BPKH, tentu saja kami akan memaksimalkan potensi bisnis di segmen haji dan umrah,”ujarnya seraya menambahkan, salah satunya melalui produk Prohajj Plus yang menggandeng perusahaan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) terkemuka di Tanah Air.
Kami optimistis lanjutnya, segmen ini akan memberikan hasil yang optimal terutama karena perjalanan ibadah ke Tanah Suci sudah mulai dibuka lagi.
Dengan posisi BPKH sebagai PSP Bank Muamalat, maka secara tidak langsung keuntungan yang diraih oleh perseroan akan kembali lagi kepada jamaah haji melalui BPKH.
Dikatakan, Prohajj Plus merupakan layanan pembiayaan pengurusan haji khusus dari Bank Muamalat yang memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendaftar haji lebih cepat tanpa perlu menabung lebih lama. Selain Prohajj Plus, Bank Muamalat juga meluncurkan pembiayaan umrah bekerja sama dengan perusahaan travel pilihan.
Sebagai informasi, sejak Oktober 2021 lalu Pemerintah Arab Saudi secara resmi telah mengizinkan pelaksanaan ibadah umrah bagi jemaah dari Indonesia seiring dengan laju perkembangan Covid-19 di Indonesia yang terus membaik. Hal tersebut kemudian diikuti dengan dibukanya kembali penyelenggaraan ibadah haji bagi orang dari luar kerajaan pada tahun 2022.(Rabiatun)