YOGYAKARTA-MARITIM : Sidang Senat Terbuka Politeknik ATK Yogyakarta, Selasa (29/11) pagi, membuka penyelenggaraan Wisuda Diploma Tahun 2022. Ketua Sidang Senat Terbuka Politeknik ATK Yogyakarta, Dr Eng Raden Bagus Seno Wulung ST MT, mengetuk palu sebanyak 3 kali tanda dibukanya acara. Pelaksanaan wisuda dilakukan di Kampus II Politeknik ATK Yogyakarta.
Politeknik ATK Yogyakarta sebagai salah satu satuan kerja (satker) pada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), mewisuda lulusan Diploma III (D-3) sebanyak 271 orang dengan indeks prestasi (IP) tertinggi 3,85. Kemudian lulusan program pendidikan setara Diploma I (D-1) Industri sebanyak 122. Dari jumlah tersebut yang telah bekerja sebanyak 57,8%, melanjutkan kuliah 3,6% dan berwirausaha 4,8%. Sehingga total serapan pada pelaksanaan wisuda adalah 66,16% yang berasal dari 3 program studi (prodi), yakni Teknologi Pengolahan Kulit, Teknologi Pengolahan Produk Kulit serta Teknologi Pengolahan Karet dan Plastik.
Direktur Politeknik ATK Yogyakarta, Drs Sugiyanto SSn MSn, mengatakan dengan tambahan lulusan tersebut, maka total alumni Politeknik ATK mencapai 5,133 orang. Sehingga sampai saat ini, para alumni Politeknik ATK terus dibutuhkan di berbagai sektor industri, instansi pemerintah dan berwirausaha. Di sisi lain, lulusan ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab Politeknik ATK Yogyakarta kepada bangsa dan negara Indonesia sekaligus merupakan karya utama Politeknik ATK Yogyakarta.
“Saya, atas nama seluruh Civitas Akademika Politeknik ATK mengucapkan selamat kepada para Wisudawan dan Wisudawati atas kesuksesannya menyelesaikan studi di kampus Politeknik ATK Yogyakarta. Sehingga kelulusan tersebut dapat membantu Saudara menuju sukses berikutnya serta meningkatkan industri di Tanah Air,” katanya.
Hadir pada kesempatan wisuda itu, Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri BPSDMI Restu Yuni Widayati, Tenaga Ahli BPSDMI Mujiyono dan para orangtua Wisudawan dan Wisudawati serta para undangan lainnya.
Menurutnya, industri kulit, produk kulit, alas kaki serta karet dan plastik merupakan industri yang akan terus berkembang. Keberlimpahan sumber daya alam pada bidang industri tersebut menjadi karunia yang harus bisa kita eksplorasi, memanfaatkan dan diberdayakan dengan bijak. Peluang pengembangan lebih lanjut masih terus terbuka lebar bagi para alumni Politeknik ATK Yogyakarta untuk dapat berkontribusi nyata bagi pembangunan dan berkarya di tengah masyarakat.
“Pengembangan industri akan berjalan dengan baik, jika 3 pilar utama yaitu industri, pemerintah, dan perguruan tinggi bekerja secara optimal sesuai fungsinya. Dalam hal ini, perguruan tinggi memiliki tugas pokok sebagai penyedia sumber daya manusia intelektual dalam industri nasional. Sehingga riset/penelitian menjadi faktor penting dan menyatu dalam Tri Dharma perguruan tinggi dan juga penelitian yang melibatkan mahasiswa. Yaitu dalam kegiatan penyusunan tugas akhir. Model pemikiran untuk mencari kebenaran, kejujuran, inovatif dan kreatif harus selalu diutamakan dan menjadi karakter utama dari para lulusan politeknik ATK Yogyakarta,” ucap Sugiyanto.
Demikian penting peran lulusan Politeknik ATK Yogyakarta, sehingga Politeknik ATK Yogyakarta terus melakukan berbagai upaya perbaikan yang berkelanjutan dari tahun ke tahun sejak 1958. Kemudian menjadi kewajibannya sebagai lembaga perguruan tinggi untuk menjawab tuntutan dari dunia industri yang terus bekembang.
Sugiyanto menjelaskan, sesuai dengan Keputusan Menteri Perindustrian No 1009 tahun 2021 tentang Pengembangan Vokasi Industri Bertaraf Global Menuju Corporate University BPSDMI Kemenperin, Politeknik ATK Yogyakarta menerapkan strategi implementasi Corporate University sampai dengan tahun 2030 melalui 7 strategi dan 13 sasaran dan 86 rencana tindak.
Adapun realisasi Corporate University Politeknik ATK Yogyakarta pada 2022 adalah Strategi Pertama, Pengembangan Pendidikan Dual System dengan STEM learning model berstandar global. Strategi kedua, Melaksanakan Penelitian Terapan Problem Solving Sektor Industri Prioritas. Strategii ketiga, Melaksanakan Pengabdian Masyarakat dalam Pengembangan industri.
Strategi keempat, Mengembangkan Kompetensi Industri 4.0 melalui Pembangunan Satelit PIDI 4.0. Strategi kelima, Membangun dan Mengembangkan Kelembagaan Inkubator Bisnis yang Terintegrasi dengan Stakeholder Terkait. Strategi keenam, Mengembangkan Skema Kompetensi dan Uji Kompetensi LSP. Strategi ketujuh, Mengembangkan Kelas Industri.
Tidaklah mudah
Lulusan yang di wisuda tahun ini adalah mahasiswa yang mendaftar di Politeknik ATK Yogyakarta 3 tahun lalu, dengan menyisihkan 862 pendaftar, yang selanjutnya mengikuti perkuliahan dan 2 tahun terakhir kegiatan sebagian besar dilakukan secara online.
Sementara Kepala BPSDMI Kemenperin Arus Gunawan saat membacakan sambutan diwakili oleh Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri, Restu Yuni Widayati, mengatakan pihaknya menyadari akan pentingnya SDM industri yang kompeten dalam mendukung kinerja industri nasional. Karena pembangunan SDM industri adalah sebagai salah satu pilar penting di samping untuk menarik investasi baru dan penguasaan teknologi.
“Ini strategi yang ditempuh BPSDMI dalam menciptakan SDM yang berdaya saing global melalui kebijakan BPSDMI Corporate University. Dimana Politeknik ATK Yogyakarta telah ditetapkan sebagai penyelenggara pendidikan vokasi industri yang excellence dan berdaya saing global,” ungkapnya.
Pendidikan dan pelatihan vokasi yang diselenggarakan oleh Kemenperin benar-benar sesuai dengan kebutuhan dunia usaha industri sekaligus juga dapat menjadi contoh yang dapat diterapkan secara nasional.
Apalagi, ujar Restu, kebijakan Corporate University di BPSDMI ini sejalan dengan orkestrasi pemerintah dalam melakukan revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi yang tertuang dalam Peraturan Presiden No 68 tahun 2022. Bahwa penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan vokasi secara nasional diarahkan berbasis kompetensi agar sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri.
“Membangun pendidikan vokasi yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha industri tidaklah mudah. Namun kunci keberhasilannya terletak pada kerja sama yang baik antara lembaga pendidikan dengan industri dalam mencetak lulusan yang langsung dapat bekerja di industri,” tuturnya.
BPSDMI mengajak unit pendidikan vokasi membangun profesionalitas dan kemandirian dalam mengelola lembaga pendidikan. “Saya mengharapkan kreativitas seluruh akademika Politeknik ATK Yogyakarta untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki guna mendukung operasionalisasi Politeknik ATK Yogyakarta agar semakin modern. Saya percaya Politeknik ATK Yogyakarta merupakan aset yang luar biasa, karena dengan kelembagaan yang profesional serta didukung dengan tata kelola yang baik akan menjadi bagian ekosistem nasional dalam mendukung kemajuan industri nasional,” urainya.
Pasalnya, lulusan Politeknik ATK Yogyakarta merupakan masyarakat yang beruntung, karena hanya 9% dari 275 juta orang di Indonesia yang memiliki kesempatan kuliah di sini. (Muhammad Raya)