jAKARTA–MARITIM : Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir November 2022 sebesar 134,0 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Oktober 2022 sebesar 130,2 miliar dolar AS. Peningkatan posisi cadangan devisa pada November 2022, dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa, serta penerimaan devisa migas.
Data, yang disampaikan Direktur Eksekitif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono menjelaskan, posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 5,9 bulan impor atau 5,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung proses pemulihan ekonomi nasional.
Survei Konsumen
Sementara dari pasar domestik pada November, 2022 survei Bank Indonesia mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap terjaga. tersebut terindikasi dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) November 2022 yang kuat sebesar 119,1 serta tetap berada pada area optimis (>100).
Terjaganya optimisme konsumen pada November 2022 ditopang oleh tetap kuatnya Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) maupun Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE). Ekspektasi konsumen ke depan tetap kuat, ditopang terutama oleh ekspektasi penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja. Sementara itu, IKE tercatat masih pada area optimis meski sedikit menurun, sejalan dengan penurunan indeks penghasilan saat ini, ketersediaan lapangan kerja, maupun pembelian barang tahan lama. (Rabiatun)