Potensial Dongkrak Pendapatan, PT.JAI Perkuat Layanan Pandu Tunda STS Tanjung Buyut

Salah satu kegiatan layanan pandu tunda PT.JAI pada STS di Tanjung Buyut Palembang

PALEMBANG, MARITIM : Menyusul keluarnya Keputusan Dirjen  Perhubungan Laut Kementerian Perhubunhan Nomor : PP.304/3/5/DJPL-18 Tentang Penetapan Perairan Wajib Pandu Kelas 1 Pada wilayah kerja Pelabuhan Palembang Provinsi Sumatera Selatan, PT. Jasa Armada Indonesia Tbk.  (JAI) adalah  salah satu  BUP yang  menerima pelimpahan dari Ditjen Perhubungan Laut untuk melaksanakan kegiatan pemanduan dan penundaan (pandu-tunda) kapal pada kegiatan alih muat / ship to ship (STS) batubara  pada lokasi tersebut, yang areanya di di Ambang Luar Sungai Musi Palembang, Tanjung Buyut Anchorage.

JAI Tbk, selama ini juga telah memberikan pelayanan pandu tunda di berbagai lingkungan kerja PT. Pelindo.

Read More

Menurut data yang didapat Maritim, sejak dimulai pelayanan tahun 2019 trend kunjungan kapal STS di wilayah tersebut  terus mengalami peningkatan, dimana kapal-kapal yang dilayani bervariasi dengan panjang kapal mulai dari 70 sampai dengan lebih dari 250 meter dengan peningkatan gerakan rata-rata 45%. Total peningkatan sejak tahun 2019 hingga 2022 mencapai sebesar 180% dan peningkatan produksi GT Kapal total sebesar 164%.

Kepala Cabang.PT. JAI Palembang, Fajar Ariyanto

Branch Manager JAI Palembang, Fajar Ariyanto  saat berbincang dengan pers beberapa waktu silam di kantornya mengatakan, Saat ini PT Jasa Armada Indonesia Tbk menempatkan 4 Petugas Pandu dan 2 Unit Kapal Tunda untuk melayani kegiatan alih muat/sts di lokasi tersebut.

Disebut-sebut, jika trend  permintaan layanan pandu tunda terus meningkat hingga hingga 1.500 gerakan perbulan, maka  rencananya PT Jasa Armada Indonesia Tbk juga akan menambah unit Kapal Tunda, Kapal Pandu dan Petugas Pandu guna optimalisasi pelayanan di lokasi tersebut.

“Kami dalam menjalankan pelimpahan wewenang dari pemerintah untuk layanan pandu tunda ini, selalu berkomitmen secara maksimal memberikan pelayanan. Dan alhamdulillah, berkat komunikasikasi kita dengan customer dengan cara “door to door” komplain tentang  layanan dari kita relatif sangat kecil,” kata Fajar Ariyanto.

Peningkatan layanan di STS tersebut turut berkontribusi dalam mendongkrak revenue dan laba JAI. Berdasarkan laporan keuangan  (belum audit)  per 30 September 2022 yang dikutip dari  indoshippinggazette, pendapatan bersih JAI tembus Rp671,05 miliar, tumbuh 11,83 persen dibandingkan dengan realisasi kuartal III/2021 sebesar Rp600,08 miliar (year-on-year/yoy).

Kenaikan pendapatan tersebut berdampak pada kenaikan laba usaha JAI sebesar 16,5 persen menjadi Rp120,32 miliar per September 2022 dibandingkan dengan RP103,83 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan tersebut membuat laba tahun berjalan atau laba bersih perseroan turut meningkat 12,22 persen dari Rp90,54 miliar menjadi Rp101,67 miliar pada 9 bulan 2022 ini.

Utamakan Kepuasan Customer

Kepercayaan dari pemerintah dalam layana pandu tunda di Tanjung Buyut itu tidak disia-siakan oleh manajemen PT. JAI. Hal itu disampaikan oleh Capt. Pujo Kusnanto, salah satu persolin Pandu JAI di Tanjung Buyut kepada pers saat berkunjung ke area kerja operasional STS PT. JAI Tbk.

Pria jebolan Pendidikan Perwira Pelayaran Besar (P3B) Semarang itu menuturkan, ia dan crew siap 24 jam untuk melayani pandu tunda bagi customer. Bahkan, lanjutnya, saat pandemi Covid-19 sedang heboh menggegerkan dunia, ada customer yang mengharuskan ia memakai baju standar Covid-19 ( hazmat) saat memasuki ruang kemudi kapal  customer untuk memandu kapal.

“Karena ini adalah permintaan customer, ya kita ikuti. Prinsip kita adalah mengutamakan kepuasan customer, “ kata Capt. Pujo.

Ditambahkan Capt. Pujo,  dalam kegiatan layanan STS itu, pihaknya memandu nakhoda dari ruang kemudi dan kapal Tunda melakukan proses olah gerak kapal customer dari  perarairan titik tempat proses layanan CIQ (Customs, Imimgration, Quarantine) ke lokasi titik tempat loading (bongkar muat/alih muat).  **Hbb

 

Related posts