YOGYAKARTA : Universitas Gadjah Mada (UGM) memberikan Anugerah Hamengku Buwono IX tahun 2022 kepada Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo sebagai penghargaan atas dedikasinya dalam pengembangan kebijakan dan strategi perekonomian nasional. Penghargaan ini diserahkan oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam perayaan Dies Natalis ke-73 UGM yang diselenggarakan pada 19 Desember 2022.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X ,menetapkan Perry Warjiyo sebagai penerima Anugerah Hamengku Buwono IX. Penetapan ini sebagai wujud apresiasi berbagai kebijakan, gagasan dan inovasi Bank Indonesia di bidang moneter yang berperan menjaga ketahanan ekonomi Indonesia terhadap dampak pandemi .
Bank Indonesia telah menempuh bauran kebijakan untuk memitigasi, dampak pandemi dan menopang pemulihan ekonomi secara berkelanjutan. Berbagai bauran kebijakan tersebut, termasuk digitalisasi sistem pembayaran menjadi jembatan bagi pengembangan perekonomian ke tataran global.
Sri Sultan Hamengku Buwono X juga mengapresiasi upaya BI mengakselerasi pengembangan inklusi keuangan khususnya di daerah DIY sebagai salah satu epicentrum pengembangan UMKM nasional, yang melahirkan UMKM taraf global dengan nilai kearifan lokal.
Penyerahan Anugerah HB IX telah menjadi tradisi yang menandai Dies Natalis UGM dan diharapkan menjadi motivator bagi pencapaian prestasi para penerima Anugerah untuk memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Beberapa tokoh lainnya yang telah dianugerahi Hamengku Buwono IX Award diantaranya Herman Johannes, Mochtar Kusuma Atmadja, Selo Sumardjan, Teuku Jacob, Saparinah Sadli, Ajip Rosidi, Ahmad Syafii Maarif, Goenawan Mohamad, Jusuf Kalla, Retno Marsudi dan Basuki Hadimuljono. Acara penganugerahan ini turut dihadiri oleh Majelis Wali Amanat, Dewan Guru Besar, Senat, Rektorat dan Civitas Akademika Universitas Gadjah Mada serta perwakilan beberapa lembaga di Yogyakarta.
Penganugerahan ini mencerminkan kontribusi nyata Bank Indonesia, dalam menjaga stabilitas perekonomian di tengah ancaman krisis multi dimensi yang berlangsung sejak masa pandemi. Dalam rangkaian penganugerahan tersebut, Gubernur Bank Indonesia menyampaikan orasi ilmiah dengan judul “Optimalitas Kebijakan Publik di Masa Pandemi: Tiga Pelajaran Penting dari Bank Indonesia” pada puncak acara di Keraton Yogyakarta.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyampaikan anugerah ini merupakan dedikasi dan kerja keras segenap insan Bank Indonesia yang menjalankan amanat dengan sangat baik. Kontribusi BI dalam mengawal kinerja perekonomian selama masa pandemi tidak terlepas dari 3 kunci optimalitas kebijakan publik, yaitu Konsistensi, Inovasi, dan Sinergi (KIS).
Dikatakan, konsistensi sangat penting agar kebijakan publik yang ditempuh tetap berlandaskan pada kaidah-kaidah pemikiran akademik yang rasional. Inovasi berupa terobosan dan bauran sejumlah instrumen kebijakan yang tersedia untuk memperkuat efektivitas respons dalam menghadapi dinamika dan kompleksitas permasalahan yang dihadapi. Sinergi dalam bentuk koordinasi antar kebijakan publik, khususnya kebijakan moneter dan fiskal, sebagai keniscayaan untuk optimalitas pencapaian tujuan kesejahteraan masyarakat dengan tetap menghargai kewenangan dan independensi masing-masing otoritas. (Rabiatun)