Antisipasi Perlambatan Ekspor, Jabodetabek Jadi Target Pasar Domestik HIMKI

Mendag Zulkifli Hasan, Sekjen HIMKI Heru Prasetyo dan Ketua Presidium HIMKI Abdul Sobur saat berdiskusi membahas kegiatan pameran

JAKARTA-MARITIM : Untuk mengantisipasi perlambatan ekspor secara global, terutama ke pasar Uni Eropa (UE) dan Amerika Serikat (AS), pelaku industri mebel dan kerajinan bisa mengalihkan target pasarnya ke emerging market. Namun hal ini tentu memerlukan waktu yang panjang.

“Untuk itu, kita perlu mengalihkan ke pasar dalam negeri, yang cukup potensial dan perlu wadah atau tempat memasarkannya. Maka kami putuskan berlokasi di mall,” kata Sekjen Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Heru Prasetyo, dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (23/12).

Read More

Menurutnya, HIMKI segera meluncurkan program Mall to Mall Expo, sebagai sarana promosi sekaligus direct selling untuk bisa mempercepat pertumbuhan industri mebel dan kerajinan nasional. Program Mall to Mall Expo ini sangat bagus, karena terletak di daerah yang elite di Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, di Mall Alam Sutera.

“Kawasan Jabodetabek adalah target pasar domestik HIMKI. Kami melihat sendiri secara langsung, memang ini mall-nya sangat besar dan di dalamnya banyak orang yang berbelanja, yang menjadi target market produk mebel dan kerajinan. Kami berharap ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh pelaku industri mebel dan kerajinan nasional,” ujar Heru.

Program ini juga sangat penting, sebab sejalan dengan program pemerintah dalam hal pengadaan barang dalam negeri, sehingga merupakan peluang untuk temen-temen kita industriawan mebel dan kerajinan untuk bisa segera dapat bergabung dalam program kita ini. Karena akan disediakan produk mebel dan kerajinan keperluan instansi pemerintah dan kantor-kantor BUMN.

Jadi, tambah Heru, dengan adanya perlambatan ekspor saat ini kita perlu memikirkan pasar dalam negeri. Ketika nanti ekspor sudah bagus kembali, kita juga bisa tetap menggarap pasar dalam negeri, yang sangat potensial daripada produk-produk luar negeri menguasai pasar kita.

Kerja sama dengan Sinergy Hub

Mengapa target kita di Mall Alam Sutera? Di sini ada toko furnitur dari luar negeri yang penjualannya meningkat, omsetnya sangat besar, bahkan sampai menembus di angka triliunan rupiah. Itulah sebabnya HIMKI harus membidik pasar mebel di Jabodetabek. Untuk spesifikasi produknya, anggota HIMKI tetap mempertahankan pada produk furnitur solid wood. Jadi bagi customer di wilayah Jabodetabek yang menginginkan produk-produk solid wood bisa datang ke Mall Alam Sutra BSD.

Pertumbuhan pasar furnitur di wilayah Jabodetabek sudah memegang peranan hampir 60% secara nasional. Jadi besar sekali potensinya. Untuk itu, HIMKI menggandeng pihak ketiga, yaitu Sinergy Hub untuk bisa mengelola tempat jualan kita dengan sistem promosi bersama-sama antara Sinergy Hub, HIMKI dan pihak Mall Alam Sutera BSD.

HIMKI menggandeng Sinergy Hub untuk mengelola program peningkatan penjualan furnitur dan home decor produk dalam negeri di pasar domestik untuk wilayah Jabodetabek. HIMKI juga membantu mensosialisasikan dan mendorong anggota HIMKI di tiap-tiap daerah untuk bisa ikut partisipasi aktif sebagai tenan atau peserta wiraniaga di tiap gerai yang akan di buka di wilayah Jabodetabek. Untuk wilayah Bandung, HIMKI sudah me-launching gerai “Teras Gloya” di Dago Bandung pada awal Desember 2022 lalu.

“Kami berharap agar pemerintah dapat mendukung promosi secara total, sehingga program ini dapat diketahui oleh khalayak luas dan bisa untuk sebagai salah satu alternatif belanja furnitur Indonesia dengan spesifikasi kayu solid wood yang dikerjakan oleh tenaga trampil, craftsmanship,” urai Heru.

Beberapa perwakilan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) HIMKI ikut serta dalam program ini. Untuk itu, kami mengharapkan bagi rekan-rekan anggota HIMKI yang juga berminat bisa segera mengikuti program ini, bisa menampilkan karya-karya terbaiknya sekaligus berjualan secara langsung.

HIMKI memprediksi akan terjadi peningkatan permintaan furnitur dan kerajinan untuk pasar dalam negeri tahun depan. HIMKI juga optimis pada 2023 permintaan mebel dan kerajinan dari dalam negeri akan meningkat tajam.

“Kondisi ini dilihat dari permintaan pasar domestik mebel dan kerajinan cukup menjanjikan dengan midle income rata-rata lebih dari Rp50 juta,” ungkapnya.

Penjualan produk furnitur dan kerajinan di pasar domestik diproyeksi mengalami pertumbuhan. Ini sejalan dengan semakin banyaknya proyek perumahan, gedung, dan perkantoran. Bahkan, berdasarkan catatan HIMKI, pasar domestik industri furnitur dan kerajinan tahun ini menembus angka Rp15 triliun.

Apalagi, dari jumlah penduduk Indonesia sebanyak 267 juta jiwa, 70% di antaranya merupakan penduduk produktif menjadi katalis bagi bisnis furnitur, sehingga prospeknya masih menjanjikan. Kuatnya permintaan domestik juga terlihat dari begitu masifnya ekspansi beberapa gerai milik asing di Indonesia, dimana gerai-gerai tersebut yang notabene sebagian besarnya menjual produk mebel dan kerajinan asal impor.

Dari analisa Badan Pusat Statistik (BPS), pasar domestik berpotensi untuk dioptimalkan. Di sisi lain, pandemi Covid-19 telah menggeser pola konsumsi masyarakat. Sejumlah kebijakan yang ditujukan untuk mengurangi mobilitas penduduk membuat pengeluaran konsumsi rumah tangga untuk transportasi cenderung turun. Pengeluaran masyarakat sebelum pandemi Covid-19 untuk transportasi dan komunikasi hampir mencapai seperempat dari total konsumsi rumah tangga.

Namun, setelah pandemi, kontribusinya turun menjadi 23%. Sementara pengeluaran untuk perumahan dan perlengkapan rumah tangga menunjukkan adanya peningkatan. Rata-rata kontribusinya terhadap total konsumsi rumah tangga pada 2019, adalah sebesar 13,42%. Namun, tahun 2020 dan 2021, setelah ada pandemi, rata-ratanya naik menjadi 14,11%.

Kendati perubahannya tidak terlalu besar, cukup menunjukkan bahwa rumah tangga di Indonesia mengalokasikan dana lebih banyak untuk kebutuhan perumahan dan perlengkapan rumah tangga. Merujuk definisi yang disusun BPS itu, perlengkapan rumah tangga yang dimaksud adalah kebutuhan akan furnitur dan produk home décor. (Muhammad Raya)

Related posts