Menaker RI dan Mendagri Malaysia Bahas Pelindungan PMI Sektor Domestik

Mendagri Malaysia Dato’ Seri Saifuddin Nasution bin Ismail dan Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah saling bertukar cenderamata setelah mengadakan pertemuan di Jakarta.

JAKARTA-MARITIM: Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menerima kunjungan kehormatan (courtesy call) Menteri Dalam Negeri Malaysia, Dato’ Seri Saifuddin Nasution bin Ismail, di Kantor Kemnaker, Jakarta, Senin (30/1/2023). Kunjungan ini membahas perkembangan serta mencari solusi dari berbagai permasalahan yang berkaitan dengan pelindungan PMI (Pekerja Migran Indonesia) di Malaysia, utamanya PMI sektor domestik.

Menaker Ida Fauziyah mengatakan, isu-isu yang dibahas mengenai perkembangan pasca pelaksanaan Joint Working Group (JWG) ke-1 dan Joint Working Group ke-2 dari penerapan Memorandum Saling Pengertian tentang Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Sektor Domestik (MSP PMID). Kemudian program Rekalibrasi Tenaga Kerja (RTK) yang bertujuan untuk meregularisasikan Pendatang Asing Tanpa Izin (PATI) di Malaysia sebagai pekerja asing yang sah, dan dipekerjakan oleh majikan/pemberi kerja sesuai persyaratan dari Jabatan Imigresen Malaysia (JIM) dan Kemendagri Malaysia.

Read More

“Banyak hal yang harus dibahas terkait skema pelindungan PMI sektor domestik di Malaysia sesuai dengan Memorandum Saling Pengertian tentang Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Sektor Domestik (MSP PMID) di Malaysia,” katanya.

Pemerintah Malaysia, ujar Ida Fauziyah, telah menerbitkan program RTK versi 2.0. Namun dalam implementasinya Pemerintah Indonesia masih memerlukan informasi lebih rinci dan jelas dari Pemerintah Malaysia untuk penerapannya.

“Kita berharap segera diterbitkan SOP (Standard Operation Procedure) agar menjadi rujukan terhadap pelayanan pendatang asing tanpa izin yang sudah lama bekerja di Malaysia agar berjalan dengan lancar,” ucapnya.

Menurut Menaker, kedua negara sepakat untuk terus membangun komunikasi yang baik dalam bidang ketenagakerjaan, sehingga tercipta sebuah relasi yang saling menguntungkan.

“Saya percaya, dengan dukungan Yang Mulia Dato’ Seri Saifuddin Nasution bin Ismail, kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Malaysia, khususnya di bidang ketenagakerjaan, dapat menghasilkan solusi yang lebih konkrit,” tutupnya.

Menteri Dalam Negeri Malaysia Dato’ Seri Saifuddin Nasution bin Ismail mengatakan, pertemuan kedua pejabat merupakan tindak lanjut dari hasil pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan PM Malaysia Dato’ Seri Haji Anwar bin Ibrahim beberapa waktu yang lalu.

Salah satu hal yang dibahas dalam pertemuan, kata Saifuddin, adalah Rekalibrasi Tenaga Kerja 2.0 (RTK 2.0). Program ini dinilainya akan memudahkan PMI yang sudah berada di Malaysia, namun belum mendapatkan majikan lagi untuk dapat melanjutkan pekerjaannya.

“Rekalibrasi atau memanfaatkan tenaga kerja asing yang sudah berada di Malaysia tetapi sedang tidak mendapatkan pekerjaan. Jika ada majikan Malaysia yang ingin mendapatkan mereka, Pemerintah Malaysia akan mempermudah dan memberikan persetujuan dari negara asal agar mereka dapat memanfaatkan tenaga kerja asing tersebut,” katanya. (Purwanto).

 

Related posts