JAKARTA-MARITIM: Kementerian Ketenagakerjaan terus mengembangkan sistem informasi dan layanan ketenagakerjaan. Hal ini dimaksudkan agar informasi dan layanan ketenagakerjaan dapat diakses oleh seluruh masyarakat, sehingga berdampak positif terhadap pembangunan ketenagakerjaan.
Hal tersebut disampaikan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah saat menerima courtesy visit CEO WCC Group, Jan Jensen, di Kantor Kemnaker, Jakarta, Senin (13/2/2023).
Ida mengatakan, saat ini pihaknya telah memiliki sistem informasi dan layanan ketenagakerjaan berupa SIAPkerja (Sistem dan Aplikasi Pelayanan Ketenagakerjaan), di mana sistem ini mencakup berbagai layanan ketenagakerjaan. Seperti layanan peningkatan kompetensi (Skill Hub), layanan sertifikasi kompetensi (Serti Hub), layanan penempatan (Karir Hub), hingga pengembangan dan pendampingan kewirausahaan (Biz Hub).
“Ini adalah sistem yang mengintegrasikan seluruh layanan ketenagakerjaan, dan kami akan berupaya untuk terus mengembangkan sistem layanan ketenagakerjaan yang berstandar internasional,” kata Ida Fauziyah.
Sekjen Kemnaker, Anwar Sanusi, menambahkan, aplikasi SIAPKerja adalah salah satu upaya Kemnaker dalam melakukan transformasi digital di bidang ketenagakerjaan. Pihaknya akan terus mengembangkan aplikasi ini mengingat saat ini angkatan kerja Indonesia berjumlah 144 juta dan terus bertambah tiap tahunnya.
Adapun, salah satu aspek yang perlu dikembangkan adalah matching (pencocokan) antara supply dan demand tenaga kerja.
“Kita harus meningkatkan kesesuaian pekerjaan, karena masalah utama pasar kerja Indonesia saat ini adalah mismatch antara supply and demand,” ujarnya. (Purwanto).