Kemnaker Integrasikan UMKM Dengan Industri di Batang

Staf Khusus Menaker Caswiyono Rusydie memberikan pengarahan pada pelatihan dan penguatan UMKM di Kab. Batang, Jawa Tengah.

BATANG-MARITIM: Kementerian Ketenagakerjaan mendorong agar industrialisasi yang sedang berlangsung di Kabupaten Batang dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara luas. Selain penyerapan tenaga kerja sektor formal, industrialisasi harus berdampak pada sektor informal, seperti usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

“Kuncinya adalah penguatan sektor informal dan mengintegrasikannya dengan kawasan industrI,” kata Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan Caswiyono Rusydie melalui siaran pers Biro Humas Kemnaker, Senin (3/7/2023).

Read More

Sebagai salah satu bentuk dorongan tersebut, kata Caswiyono, Kemnaker melalui Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Semarang menggelar pelatihan produksi olahan daging di Padomasan, Reban, Batang. Pelatihan yang diselenggarakan bersama Komunitas Pedagang Hebat (KPH) Batang ini merupakan upaya untuk menggerakkan sektor informal yang mampu menopang industrialisasi.

Selain harus diadvokasi untuk mendapatkan akses terhadap modal dan pasar, para pelaku UMKM perlu dibekali kompetensi yang memadai untuk mengelola usahanya. Pelatihan ini, menurutnya, dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi pelaku usaha dan pedagang makanan olahan di Batang, agar produknya berdaya saing dan kayak dipasarkan ke kawasan industri.

Hal senada diucapkan Kepala BBPVP Semarang Heru Wibowo. Menurut dia, pelatihan ini menyasar para ibu dan pedagang kecil yang menekuni kebutuhan pangan, sehingga kemampuanya bertambah, usahanya meningkat dan ujungnya memajukan ekonomi masyarakat Kabupaten Batang.

“Kita harapkan pelaku UMKM di Batang makin mandiri dan berdaya di tengah industrialisasi. Tidak hanya sekedar jadi penonton,” ujarnya. (Purwanto).

Related posts