JAKARTA-MARITIM: Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menerima audiensi Asosisasi Pengusaha Kuliner Indonesia (APKULINDO) di Kantor Kemnaker Jakarta, Jumat (4/8/2023). Pada audiensi ini, Menaker menyebut, pengusaha kuliner termasuk sebagai pekerja sektor informal yang rentan terhadap risiko kecelakaan kerja, mulai dari persiapan, saat berdagang, maupun setelah selesai berdagang.
Lebih lanjut Menaker mengatakan, negara telah menetapkan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang bertujuan memberi kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam hal perlindungan bagi pekerja, program jaminan sosial tenaga kerja merupakan sarana perlindungan yang mendampingi pekerja, sejak mulai bekerja sampai dengan datangnya hari tua.
“Melalui program ini, diharapkan dapat mencegah pekerja/buruh dan keluarganya jatuh menjadi keluarga miskin baru ketika mengalami guncangan ekonomi, seperti kecelakaan kerja, cacat total tetap, memasuki usia lanjut, pensiun dan meninggal dunia,” katanya.
Ida Fauziyah menyatakan, dalam memberikan perlindungan bagi pekerja, program jaminan sosial tenaga kerja merupakan sarana perlindungan yang hadir mendampingi pekerja, sejak mulai bekerja sampai dengan datangnya hari tua.
Menurutnya, perlindungan jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek) yang diwajibkan bagi pekerja sektor informal adalah jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian yang akan memberikan manfaat perawatan kesehatan ketika terjadi kecelakaan kerja, dan manfaat santunan kematian, biaya pemakaman serta pada saat pekerja meninggal dunia.
“Saya ingin dari perlindungan jaminan sosial ini akan membantu meringankan beban, terutama keluarga dari pekerja informal itu sendiri,” ucap Menaker.
Sebagai informasi, Asosiasi Pengusaha Kuliner Indonesia (Apkulindo) merupakan wadah bagi para pengusaha kuliner yang telah berdiri sejak tahun 2016, dan memiliki anggota hampir 500 pengusaha kuliner di seluruh Indonesia. (Purwanto).