TULUNGAGUNG-MARITIM: Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah melakukan kunjungan kerja ke salah satu desa yang menjadi projek percontohan pemberdayaan pekerja migran Indonesia melalui Desa Migran Produktif (Desmigratif), yaitu Desa Pagersari di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (22/9/2023).
Dalam kunjungan kerja tersebut, Ida Fauziyah berdialog dengan perwakilan kementerian/lembaga, pengelola desmigratif, pemerintah daerah dan pemerintah desa, serta warga Desmigratif.
Dalam kesempatan tersebut, Ida Fauziyah mengapresiasi kolaborasi kementerian/lembaga yang terlibat dalam pilot project di tiga Desa di Tulungagung. Yaitu Desa Pagersari, Desa Betak dan Desa Tunggangri, untuk melaksanakan program pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia (PMI) melalui Desmigratif di Kabupaten Tulungagung.
“Kami tahu bahwa membangun Desmigratif dengan 4 pilar tadi tidak bisa dilakukan oleh satu kementerian saja. Ini perlu ada kolaborasi dan sinergitas dari kementerian/lembaga,” katanya.
Ida Fauziyah mengatakan, dalam pelaksanaannya, Desmigratif mengusung konsep kolaboratif. Pelaksanaannya bekerjasama, bersinergi, dan berintegrasi dengan berbagai kegiatan dan program yang terkait dari para pemangku kepentingan.
Kemudian konsep partisipatif, di mana masyarakat terlibat secara aktif dalam proses. Selanjutnya, konsep berkelanjutan, di mana setiap pengambilan keputusan dalam penyelenggaraan program Desmigratif harus mempertimbangkan peningkatan kesejahteraan pekerja migran dan keluarganya. Tidak hanya untuk saat ini tetapi juga di masa depan.
Menurut Ida Fauziyah, selain kolaborasi lintas kementerian/lembaga, keberlanjutan dari Desmigratif juga membutuhkan dukungan pemerintah daerah.
“Keberadaan desmigratif ini juga membutuhkan dukungan dari pemerintah kabupaten, apalagi pemerintah kabupaten sudah memiliki perda. Sehingga menurut saya, desmigratif adalah salah satu bentuk kita menerjemahkan UU Pelindungan Pekerja Migran,” ujarnya. (Purwanto)