JAKARTA, MARITIM: – PT Pelabuhan Indonesia (Persero)/ Pelindo menerima penghargaan dari Strategi Nasional Pemberantasan Korupsi (Stranas PK) sebagai BUMN yang berkomitmen dan berkontribusi nyata dalam pelaksanaan aksi pemberantasan korupsi. Penghargaan ini diberikan pada peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) yang mengusung tema “Sinergi Berantas Korupsi, Untuk Indonesia Maju” tanggal 12-13 Desember 2023 di Istora Senayan, Jakarta.
Kolaborasi erat Strategi Nasional Pemberantasan Korupsi (Stranas PK) dan Pelindo menegaskan komitmen Pelindo dalam menjadikan digitalisasi sebagai alat efektif untuk mencegah tindakan korupsi di lingkungan pelabuhan.
“Dalam Hakordia tahun 2023, secara khusus Pelindo dengan program Digitalisasinya kita pandang telah memberikan hasil. Secara sederhana digitalisasi Pelabuhan memberikan dampak positif terhadap proses bongkar muat yang saat ini lebih cepat dan biaya yang lebih efisien” tutur Pahala Nainggolan, Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK.
Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, saat Pembukaan acara yang menjelaskan bahwa Korupsi merupakan kejahatan luar biasa yang menghambat pembangunan, merusak perekonomian bangsa, dan menyengsarakan rakyat. Dalam upaya pemberantasan korupsi yang semakin canggih dan kompleks, dibutuhkan sinergi dari berbagai pihak yang lebih sistemik dan upaya bersama yang lebih masif dengan memanfaatkan teknologi terkini.
Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono, menjelaskan bahwa Pelindo sebagai Port Operator berperan aktif dalam Ekosistem Logistik Nasional dengan memfasilitasi Platform Terminal Operator yang mengkonsolidasikan sistem dan transaksi Terminal di bawah koordinasi Pelindo untuk dapat berkolaborasi secara aktif dengan Entitas NLE lainnya baik dari sektor pemerintah maupun swasta. Bahwa portstay kapal petikemas dan non petikemas turun sekitar 30% pada terminal yang telah dilakukan transformasi sehingga waktu kapal lebih banyak di laut dan pelayaran mendapatkan penghematan biaya.
“Tidak hanya sekadar efisiensi operasional, aplikasi Phinnisi (Vessel Management System) hadir untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kapal dan PTOS (Pelindo Terminal Operation System) yang meningkatkan standar kecepatan layanan bongkar muat pelabuhan, baik untuk barang peti kemas maupun non-peti kemas. Berbagai upaya tersebut berujung pada penurunan waktu singgah kapal (port stay), dan juga waktu barang tinggal (cargo stay) di Pelabuhan. Aplikasi ini juga dirancang untuk mencegah setiap aktivitas mencurigakan di kepelabuhanan, memastikan bahwa tindak korupsi tidak terjadi di Pelabuhan” tambah Arif.
Integrasi Sistem Digitalisasi Pelindo dan National Logistic Ecosystem (NLE) telah mulai membawa dampak positif pada produktivitas layanan kepelabuhanan dan pencegahan tindak korupsi. Kedepan, Pelindo terus berkomitmen pada transparansi, integritas, dan efisiensi untuk mewujudkan Indonesia maju, bebas korupsi, dan berdaya saing tinggi di kancah internasional. ** Hbb