PALEMBANG, MARITIM : Menyusul Dermaga 009 Pelabuhan Priok, Terminal Petikemas Pontianak dan Makassar, kini IPC TPK tengah menerapkan system TONUS atau Terminal Operating System Nusantara dalam layanan petikemas di IPC TPK Area Pelabuhan Palembang. Sistem TONUS ini adalah pengembangan dari system sebelumnya yang bernama OPUS.
Plh. Asisten Manager IPC TPK Area Pelabuhan Palembang, Miswar Mahyudin saat berbincang dengan media di ruang kerjanya (21/12/2023) mengatakan, TONUS secara resmi diterapakan (go live) di IPC TPK Area Pelamban g pada 11 Desember 2023. “Sistem ini, beberapa hari sebelum go live, juga sudah kita sosialisasikan kepada pengguna jasa,” jelasnya.
TOS Nusantara merupakan sistem berdasarkan teknologi terbaru yang mendukung end-to-end layanan di terminal petikemas dengan pola operasi berbasis planning and control, dari mulai Vessel Planning, Berth Planning, Yard Planning, Control Tower.
TOS Nusantara dinilai memiliki beberapa keunggulan seperti implementasi solusi pada beberapa site dalam satu sistem (multi-tenant), kemudahan tracing dan tracking cargo dalam terminal (cargo-visibility), mengoptimalkan operasi bisnis proses terminal dalam penyediaan pelayanan cargo/container (Terminal Optimizer).
Disebut-sebut, setelah Palembang, TONUS juga segera diterapkan di IPC TPK Area Pelabuhan Panjang. Targetnya adalah, seluruh layanan petikemas di bawah Pelindo secara nasional akan menggunakan TONUS tersebut. Implementasi TOS Nusantara merupakan salah satu bagian dari agenda transformasi digital yang sedang digencarkan IPC TPK.
Respon Pengguna Jasa
Irsyad Pahlevi, Wakil Ketua DPW Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Sumatera Selatan, yang juga salah seorang pelaku usaha ekspedisi via petikemas di Pelabuhan Palembang, saat dimintai tanggapan atas impelementasi TONUS tersebut mengatakan, pihaknya sangat menyambut baik setiap upaya yang dilakukan oleh pihak Pelindo (IPC TPK) yang muaranya adalah untuk peningkatan dan percepatan layanan.
Namun Irsyad Pahlewi juga “mewanti-wanti”, bahwa sebaik apappun system berbasis elektronik/online, tentu pada saat tertentu memiliki kelemahan, misalnya terjadi eror.
“Nah, di saat seperti ini (terjadi eror) harus ada plan layanan lainnya yang harus disiapkan, jangan sampai terjadi eror, layanan terhambat dan bahkan petikemas kita terancam tak terangkut oleh kapal. Misalnya saat eror, kapal sebentar lagi sudah mau berangkat. Terus jika tak termuat, nanti kita yang dipersalahkan. Itu harapan kita semoga tidak terjadi seperti itu,” ujar Irsyad.
Menanggapi hal itu, saat dikonfirmasi, Asep Saiful Anwar ASM Perencanaan dan Pengembangan Operasi IPC TPK mengatakan, jika terjadi eror system (TONUS), maka pihak terminal sudah menyiapkan plan solusinya yakni BCP (Busines Continuity Plan) dengan target waktu yang sudah disiapkan.
“Jadi di setiap section kalau system down, dalam durasi waktu tertentu proses layanan by system menggunakan staging system yang simple dijalankan, kalau tidak bisa juga kita menggunakan manual. Jadi layanan tidak stop,” jelas Asep.
Troughput Petikemas
Berdasarkan data yang didapat Maritim dari IPC TPK Area Palembang, sampai dengan November 2023 petikemas yang dilayani oleh IPC TPC di “kota Pempek” itu tercatat 108. 624 TEU’s (Twenty Feet Equivalent Units). Periode yang sama tahun 2022 (Januari-November 2022) petikemas yang dilayani tercatat 101.776 TEU’s.
Plh. Asisten Manager IPC TPK Area Pelabuhan Palembang, Miswar Mahyudin, mengatakan, tahun ini IPC TPK Area Pelamba ng ditargetkan melayani petikemas sekitar 114 ribu TEU’s. Realisasi tahun 2022 sekitar 110 TEU’s. Iai optimis tahun 2023 ini target sebesar 114 ribu TEU’s lebih dapat tercapai. Sebab, hingga minggu ke-3 Desember 2023 ini diprediksi sudah terealisasi sekitar 118 ribu TEU’s. **Hbb