Sinergitas BLK Pemerintah dan Swasta Bangun SDM Unggul Sambut Indonesia Emas 2045

Kabiro Humas Chairul Fadhli Harahap sedang memberi laporan kepada Sekjen Anwar Sanusi tentang kegiatan presstour wartawan yang tergabung dalam Forwaker.

AMBON-MARITIM: Seluruh BLK (Balai Latihan Kerja) milik pemerintah dan lembaga pelatihan swasta termasuk BLK Komunitas perlu disinergikan untuk memberikan pelatihan keterampilan kepada masyarakat. Jika semua BLK dengan kapasitas lengkap itu disinergikan dan dioperasikan dengan baik, maka akan dapat melatih 4 juta masyarakat per tahun yang perlu mendapat ketrampilan dan kompetensi.

“Operasional serentak seluruh BLK ini merupakan orkestrasi yang harmonis untuk membangun SDM unggul menyambut Indonesia Emas 2045,” tegas Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi saat membuka kegiatan Forum Wartawan Ketenagakerjaan (Forwaker) yang mengunjungi BPVP (Balai Pelatihan Volasi dan Produktivitas) Ambon, Provinsi Maluku, Senin (4/3/2024).

Read More

Dikatakan, untuk BLK milik pemerintah, Kemnaker memiliki 21 BPVP di 16 provinsi dan 17 Satuan Pelaksana (Satpel) di sejumlah daerah yang operasional di bawah BPNP terdekat. Misalnya Satpel di Bantul (Yogyakarta) operasionalnya di bawah BLK Surakarta (Jawa Tengah) dan Satpel Sofifi operasionalnya di bawah BPVP Ambon. Selain itu, Kemnaker juga membina ribuan BLK Komunitas yang tersebar di berbagai daerah.

Sementara sejumlah Kementerian/Lembaga lain juga memiliki balai latihan yang diperlukan sesuai kebutuhan instansi tersebut. Itu belum lembaga pelatihan swasta yang juga menyelenggarakan kursus2 dengan berbagai kejuruan.

Namun, lanjut Sekjen dalam sambutannya secara virtual, semua tempat pelatihan itu masih perlu ditingkatkan, baik kuantitas maupun kualitasnya. Sehingga mampu memberikan keahlian dan kompetensi yang diperlukan masyarakat sebagai bekal kerja atau usaha mandiri.

Dengan terbitnya Perpres 68/2022 tentang Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi sebagai upaya untuk memperkuat kuaitas pendidikan dan pelatihan Vokasi, Menaker kemudian melakukan transformasi dan revitalisasi BLK sehingga menjadi BPVP untuk mencetak tenaga kerja yang professional dan memiliki kompetensi.

Untuk meningkatkan komunikasi dengan perusahaan, tambah Sekjen, setiap BPVP diwajibkan membentuk FKLPI (Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dengan Industri). Namun, masih banyak informasi yang tidak lengkap, terutama bagi pencari kerja,

“Karena itu, Kemnaker segera membuat aplikasi Pasker ID (Pasar Kerja), sebagai jembatan untuk mempertemukan supplay dengan demand. Dengan membuka aplikasi ini akan terlihat adanya perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan,” ucapnya.

Presstour Forwaker selama 3 hari itu diikuti 12 wartawan dari berbagai media online dan cetak di Jakarta. Forum komunikasi media yang diselenggarakan Biro Humas Kemnaker itu bertajuk “Sinergitas Pers dan Pemerintah Dalam Memperkuat Peran Strategis BLK Untuk Peningkatan Kompetensi SDM Unggul”

Kepala Biro Humas Kemnaker Chairul Fadhli Harahap yang mendampingi wartawan yang tergabung dalam Forwaker ke Ambon melaporkan, tujuan kunjungan ini untuk meningkatkan wawasan dan pemahaman wartawan dalam menyebarluaskan pemberitaan tentang BLK yang telah mengalami perubahan total setelah menjadi BPVP sejak 2022.

Dari perubahan branding ini, sambung Chairul, masyarakat menjadi lebih yakin dan mempercayakan anaknya masuk pelatihan di BPVP agar menjadi pekerja yang kompeten dan professional, maupun untuk usaha mandiri.

Sementara itu, Kepala BPVP Ambon Astri Chritafilia Litha mengatakan, BPVP yang dipimpinnya memiliki 14 kejuruan. Meliputi kejuruan listrik, refrigeration, elektronika, TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi), bangunan, welding, manufaktur, otomotif, fashion teknology, pertanian, prosessing, pariwisata, tata kecantikan, serta kejuruan bisnis dan manajemen.

BLK yang dibangun th.1980 itu telah mengalami banyak perubahan dari semula BLK Industri berubah menjadi BLK Kemaritiman dan menjadi BPVP sejak 2022. Kapasitas latih sebanyak 1.376 orang per tahun dengan instruktur sebanyak 30 orang. (Purwanto).

 

Related posts