JAKARTA-MARITIM : Tidak ada lagi alasan untuk tidak menggunakan produk dalam negeri. Hal ini dapat terlihat dari realisasi belanja produk dalam negeri (PDN) kita yang meningkat cukup signifikan dari tahun 2022 hingga tahun 2024.
“Pada tahun 2022, kementerian dan lembaga serta pemda telah membelanjakan sebesar Rp440,3 triliun untuk PDN, yang melampaui target belanja PDN minimal Rp400 triliun sesuai amanat Inpres Nomor 2 Tahun 2022. Sedangkan pada tahun 2023, kementerian dan lembaga serta pemda telah membelanjakan Rp582,5 triliun untuk PDN. Naik 32,3% dari tahun 2022. Namun, untuk tahun 2024 ini, sampai dengan 16 September 2024, kementerian dan lembaga serta pemda baru membelanjakan Rp483 triliun untuk PDN, yaitu 41,7% dari total nilai rencana belanja pengadaan yang diumumkan di SiRUP yang mencapai Rp1.159 triliun,” kata Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, pada saat memberikan sambutan sekaligus membuka Rapat Kerja Tim Nasional P3DN dan Forum Komunikasi Tim P3DN Tahun 2024, di Jakarta, Selasa (8/10).
Rapat Kerja Tim Nasional P3DN dan Forum Komunikasi Tim P3DN Tahun 2024 ini berlangsung pada 8-9 Oktober dengan mengambil tema “Sinergi Berkelanjutan dalam Pencapaian Kemandirian Industri Nasional”.
Pada acara tersebut hadir Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Eko SA Cahyanto, selaku Sekretaris Tim Nasional P3DN, Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Odo RM Manuhutu, selaku Ketua Pokja Sosialisasi, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi, Rachmat Kaimuddin, selaku Ketua Pokja Pemantauan dan Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri, Andi Rizaldi, selaku Ketua Pokja TKDN. Sekretaris dan Anggota dari Pokja Pemantauan, Pokja TKDN dan Pokja Sosialisasi.
Menurut Agus, Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) menjelang akhir masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, telah memberikan instruksi tegas kepada kita semua untuk melakukan percepatan peningkatan penggunaan produk dalam negeri. Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT, semua elemen telah bergerak dan saling bersinergi untuk menjalankan amanat ini.
“Hal ini dapat terlihat dari realisasi belanja produk dalam negeri (PDN) kita yang meningkat cukup signifika dari tahun 2022 hingga tahun 2024 ini. Masih ada waktu untuk mengejar belanja pengadaan PDN untuk tahun ini, dan saya yakin hasil tahun ini akan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, mengingat Pokja Timnas P3DN yang dibantu oleh Tim P3DN masing-masing instansi sudah saling bersinergi untuk mengoptimalkan penggunaan produk dalam negeri,” ungkap Menperin.
Selain itu, sistem peningkatan penggunaan produk dalam negeri juga sudah terbentuk. Perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, pengawasan, hingga pemberian penghargaan kinerja P3DN terbaik juga sudah dilaksanakan. “Oleh karena itu, ayo kita optimalkan sistem ini dan tingkatkan realisasi belanja produk dalam negeri kita. Tidak ada lagi alasan untuk tidak menggunakan produk dalam negeri.”
Lebih lanjut Menperin menambahkan, Kemenperin terus berupaya untuk meningkatkan jumlah produk yang ber-TKDN. Saat ini telah terdapat 43.724 produk ber-TKDN yang diverifikasi oleh Lembaga Verifikator Independen dan juga terdapat 18.812 produk ber-TKDN dengan penghitungan TKDN khusus Industri Kecil.
Semakin banyak penggunaan produk dalam negeri khususnya yang ber-TKDN, investasi akan semakin meningkat, tenaga kerja semakin banyak terserap, struktur industri semakin kuat dan penerimaan pajak juga akan terus naik, yang akhirnya perekonomian kita akan semakin bertumbuh dan menguat. Inilah hasil akhir yang kita harapkan dari setiap rupiah yang kita belanjakan untuk produk dalam negeri.
Ditambahkan, seluruh capaian program P3DN hingga hari ini tidak lepas dari kerja keras dan dedikasi berbagai pihak. Pada kesempatan ini, perkenankan saya untuk menyampaikan apresiasi tertinggi kepada seluruh pihak yang telah bersama-sama melaksanakan dan mengawal Program P3DN. Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu Tim Nasional P3DN dan Tim P3DN. Saya juga mohon dukungan penuh dari Ibu untuk terus pakai PDN dan wajib TKDN serta mengawal pelaksanaan program ini. Bagi instansi yang belum membentuk Tim P3DN-nya, mohon dapat segera membentuk, sehingga seluruh instansi memiliki tim P3DN.
Untuk mendorong belanja produk dalam negeri, sejak tahun 2022 telah kita laksanakan bersama business matching yang mempertemukan secara langsung produsen dalam negeri dengan para pemilik anggaran. Dari tahun ke tahun, saya memperhatikan bahwa pelaksanaan business matching ini semakin meningkat dimana awalnya dilakukan oleh kementerian dan lembaga, kemudian dilakukan juga oleh pemerintah daerah, bahkan sudah ada business matching sektoral atau tematik yang khusus mempertemukan produk-produk tertentu yang dibeli dalam pengadaan barang/jasa pemerintah. Business Matching ini harus terus dilaksanakan untuk mendorong belanja produk dalam negeri dengan cara yang nyata. Banyak produsen dalam negeri yang menerima manfaat yang sangat positif dari pelaksanaan business matching ini.
Pada akhir sambutannya, Menperin menyampaikan, menyongsong transisi pemerintahan berikutnya, saya ingin berpesan agar kita harus teguh, kokoh, melindungi, dan siap pasang badan untuk produk dalam negeri. Program P3DN ini akan terus dilanjutkan. Perekonomian nasional ada di tangan kita. Kemandirian bangsa, tenaga kerja Indonesia, hingga keputusan apakah kita akan menjadi negara maju atau terus menerus terjebak sebagai negara berkembang ada pada keputusan kita sekalian. Sekali lagi, saya berpesan untuk terus mengoptimalkan program P3DN ini. Pakai PDN, Wajib TKDN. Timnas P3DN terus berkolaborasi, terus lakukan sinergi berkelanjutan dalam pencapaian kemandirian bangsa. (Muhammad Raya)