JAKARTA-MARITIM : Balai Diklat Industri (BDI) Jakarta, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), Kementerian Perindustrian (Kemenperin), tahun depn akan melakukan tiga langkah strategis untuk mengatasi tuntutan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan siap kerja pada industri.
“Ketiga langkah strategis tersebut, yakni melakukan kerja sama dengan Pemda Daerah Khusus Jakarta (DKJ, Pemda Bogor dan pemda lainnya di sekitar Jakarta untuk mengalokasikan Dana Alokasi Khusus (DAK) bagi penyelenggara Diklat 3 in 1. Kemudian membuka kerja sama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk membiayai penerbitan sertifikasi bagi para lulusan setiap peserta Diklat 3 in 1 serta menjalin kerja sama dengan pihak industri untuk membiayai pelaksanaannya. Sedangkan dari pihak kami akan menyediakan tenaga pengajar dan instrukturnya,” kata Kepala BDI Jakarta, Ali Khomaini, kepada wartawan di kantornya di Jakarta, Kamis (17/10).
Didampingi beberapa stafnya, menurut Ali, hal itu dilakukan sebagai upaya antisipasi untuk menghadapi penyelenggara Diklat 3 in 1 tahun anggaran 2025 mendatang yang penyelenggaranya terpotong hampir 100%.
“Biasanya pelaksanaan dalam satu tahun anggaran BDI Jakarta bisa menyelenggarakan sebanyak 90 angkatan, maka untuk tahun depan pelaksanaannya hanya dapat dilakukan untuk tiga angkatan saja,” hitungnya, yang menambahkan tahun 2024 pihaknya telah meluluskan sebanyak 90 angkatan dengan total berjumlah 4.500 peserta Diklat garmen dan otomotit.
Ditambahkan, penurunan anggaran pada tahun depan tersebut berbeda jauh dengan penyelenggara anggaran tahun 2024. Di mana jika pada tahun 2024 total budget yang tersedia mencapai Rp25 miliar, sedangkan pada tahun depan hanya tersedia Rp900 juta.
Terus mengalir
Dalam keterangan lainnya, Ali menjelaskan, walaupun penyelenggara Diklat 3 in 1 tahun depan menurun anggarannya, namun minat tenaga kerja dan pihak industri yang rindu untuk mengantongi sertifikat 3 in 1 dari BDI Jakarta tetap mengalir. Bahkan itu suatu bukti lagi bahwa sebenarnya industri di dalam negeri sedang tumbuh.
Ali mengungkapkan, sebanyak 30 tenaga kerja pada 11-24 Oktober 2024 mengikuti Diklat Pengelasan di pabrik karoseri PT Piala Mas Industri, Malang, Jawa Timur. Pelatihan itu berlangsung selama 14 hari dan atas permintaan dari PT Piala Mas Industri kepada BDI Jakarta dan akhirnya instruktur pun didatangkan dari BDI Jakarta. Ini suatu bukti lagi bahwa pihak industri sangat membutuhkan SDM yang kompeten dan siap kerja.
Pembukaan diklat dilakukan oleh Kepala Badan BPSDMI, Kemenperin, Masrokhan, di mana peserta diklat yang sebanyak 30 tenaga kerja tersebut langsung ditempatkan bekerja di PT Piala Mas Industri tersebut. Perusahaan ini dalam satu bulan mampu memproduksi 60 unit bus dengan berbagai tipe.
Ali menambahkan, kerja sama BDI Jakarta dengan pabrik karoseri PT Pilar Mas Industri tersebut, baru kali ini terjadi, yang selanjutnya akan di jalin kerja sama dengan pihak pabrik karoseri PT Laksana di Semarang dan PT New Armada di Magelang.
Dijelaskan, PT Piala Mas Industri, kini sangat butuh tenaga las karoseri bersertifikat mengingat order karoseri ke perusahaan ini yang terus mengalir. Apalagi, produksi bus dari perusahaan ini telah e-katalog LKPP dengan TKDN mencapai 54%. (Muhammad Raya)