Perkuat Konektivitas Regional, JICT Buka Jalur SEA7

Jakarta, Maritim: PT Jakarta International Container Terminal (JICT) memperkuat perannya sebagai simpul utama perdagangan internasional dengan membuka jalur pelayaran langsung SEA7 yang menghubungkan Jakarta dan Semarang ke sejumlah pelabuhan utama Asia Timur, yakni Ho Chi Minh, Pusan, Incheon, Shanghai, dan Ningbo.

Layanan yang dioperasikan bersama SeaLead Shipping dan KCA Global Maritime ini menjadi bagian dari upaya strategis JICT dalam memperluas jaringan logistik global dan meningkatkan efisiensi ekspor-impor nasional.

Read More

“Dengan adanya SEA7, Indonesia kini memiliki koneksi langsung yang lebih cepat dan efisien menuju pusat-pusat perdagangan utama di Asia Timur,” ujar Wakil Direktur Utama JICT, Budi Cahyono di Jakarta pada Rabu (15/10/2025).

Menurutnya, inisiatif ini bukan hanya memperpendek waktu tempuh logistik, tetapi juga memperkuat daya saing pelabuhan Jakarta sebagai regional hub.

Budi menambahkan, peningkatan layanan ini sejalan dengan komitmen JICT untuk menghadirkan integrated port services yang berkelas dunia.

“Kami terus berinovasi untuk menjawab kebutuhan pengguna jasa, baik dari sisi operasional pelabuhan, teknologi, maupun jaringan global,” katanya.

Acara peluncuran SEA7 turut dihadiri oleh Managing Director SeaLead Shipping, Jeremy David Daniel Franc yang menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi strategis ini.

“Kami melihat Indonesia, khususnya JICT, sebagai mitra penting dalam memperkuat konektivitas maritim Asia. Melalui layanan SEA7, kami berharap dapat memberikan nilai tambah bagi pelanggan dan mendukung pertumbuhan perdagangan lintas negara,” ujar Jeremy.

Layanan SEA7 diharapkan menjadi penghubung utama bagi kargo dari Indonesia menuju Korea Selatan, Tiongkok, dan Vietnam, tiga pasar strategis dengan pertumbuhan perdagangan yang tinggi. Melalui layanan ini, eksportir dan importir dapat menikmati jadwal tetap, transit time yang lebih singkat, serta supply chain yang lebih stabil.

Sebagai terminal petikemas terbesar di Indonesia, JICT menangani lebih dari 50 juta TEUs sejak beroperasi tahun 1999. Kolaborasi dengan SeaLead ini menandai langkah penting dalam memperkuat posisi JICT di peta pelayaran global.

“JICT akan terus berperan aktif dalam mendorong konektivitas maritim Indonesia. Kami percaya, pelabuhan yang efisien adalah kunci penggerak ekonomi nasional,” ujar Budi.**Hbb

Related posts