Angkutan Lebaran Gresik-Bawean Terkendala Gelombang

GRESIK – MARITIM : Seakan-Akan menjadi penyakit kronis. Lagi-lagi cuaca buruk menjadi kendala pelayaran dari Pelabuhan Gresik ke Pulau Bawean. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak, mengumumkan ancaman gelombang laut, dengan tinggi ombak diperkirakan mencapai 2,3-2,5 meter. Menurut Kusnadi Kasi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Gresik bahkan ketinggian gelombang berpotensi mengarah ke tiga meter.

Read More

Imbuhnya, tinggi gelombang tersebut, sangat membahayakan kapal berjenis kapal cepat, high speed craft (HSC). Misalnya, KM ‘Express Bahari’, ‘Natuna Express’, atau yang terbaru, KM ‘Blue Sea Jet 1’, yang ketika menghadapi kondisi perairan seperti itu, ketiganya tidak  mampu berlayar.

Yang terjadi sampai dengan H-4 (Sabtu 1/6/2019) Hari Raya Idul Fitri, KSOP Gresik terpaksa mengeluarkan larangan sementara operasional terhadap seluruh kapal rute Gresik-Bawean. Tujuannya, menghindari potensi bahaya sejak dini. Ujar Kusnadi lebih jauh: ”Sekarang saja masih banyak kapal tujuan Karimun Jawa yang berlindung karena gelombang tinggi. Kendati waktu itu Hari Raya Idul Fitri telah “mepet”, tetapi kami tak dapat pastikan kapan pelayaran kembali normal. Yang dapat kami dilakukan hanya meng-update kondisi cuaca”.

Kondisi cuaca saat itu jelas menyulitkan. Di Pelabuhan Gresik terjadi penumpukan jumlah penumpang dan barang. Para pemudik tujuan Gresik-Bawean antre di loket karcis. Mereka memanfaatkan KM ‘Gili Iyang’ yang dijadualkan berlayar pukul 21.00 tanggal 1/6/2019, juga tak ada kepastian. Apalagi kapal tersebut hanya mampu menampung 150 sepeda motor dan 370 penumpang. Pada hal, jumlah sepeda motor yang antre untuk diangkut menuju Bawean tampak membeludak, hingga tak mungkin akan dapat terangkut semua. Belum lagi barang bawaan pemudik yang menumpuk di pelabuhan.

Menghadapi fenomena tersebut, Tanto Genral Manager (GM) Pelindo III Gresik jelaskan: ”Yang berhak menghitung kemampuan angkut KM ‘Gili Iyang’, hanya nakhoda sebagai fihak yang bertanggungjawab penuh terhadap keselamatan pelayaran di laut, hingga nakhoda dapat memperkirakan apakah barang dan penumpang akan terangkut semua atau tidak”.

Dinas Perhubungan (Dishub) Gresik sudah mengantisipasi cuaca buruk tersebut. Kadishub Gresik Nanang Setyawan menyatakan telah meminta bantuan kapal ke PT Dharma Lautan Utama (DLU), agar KM ‘Satya Kencana III’ yang berkasitas angkut mencapai 600 penumpang membantu angkutan Angkutan Lebaran yang sangat diharapkan para pemudik. Langkah Dishub Gresik ini, seakan menjadi rutinitas apabila menghadapi kondisi darurat akibat kondisi cuaca di lintas pelayaran Gresik-Bawean kurang bersahabat. (Erick Arhadita)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *