SUMENEP – MARITIM : Kendati disibukkan dengan penyelenggaraan angkutan kapal untuk mudik gratis dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1440 H/2019, Budi Karya Sumadi Menteri Perhubungan pada Senin (3/6/2019) sempat memberi penjelasan lewat rilis kepada media, terkait dengan telah selesainya pembanguan kapal yang diperuntukkan sebagai rumah sakit terapung yang akan menunjang fasilitas kesehatan bagi masyarakat di Sumenep dan sekitarnya.
Ungkap Menhub: “Kapal yang telah selesai dibangun ini, akan dapat dioperasikan beberapa bulan ke depan. Kira-kira sebelum 17 Agustus 2019 sudah beroperasi”.
Menhub juga menjelaskan bahwa pembuatan kapal tersebut dapat terlaksana berkat kerja sama antara Kemenhub dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim). Selanjutnya Menhub akan meminta masukan dari Gubernur Jawa Timur untuk lokasi pengoperasiannya. Namun Menhub akan usulkan agar kapal RS tersebut dioperasikan di wilayah kabupaten yang memiliki cakupan luas dengan kawasan laut, dengan penduduk yang tersebar di pulau-pulau terpencil. Adapun, untuk pemilihan tenaga medis akan diserahkan kepada Kementerian Kesehatan dengan Univeritas Airlangga (Unair Surabaya) dan Universitas Brawijaya (UB Malang)
Terkait dengan pembangunan kapal yang akan menjadi rumah sakit terapung ini, Menhub menuturkan akan ada dua unit kapal yang akan dioperasikan untuk melayani masyarakat di kepulauan. Selain sebagai kapal RS, kapal ini juga akan difungsikan untuk mengangkut penumpang. Kata Menhub lebih lanjut: “Jadi misalnya, sedang ada kendala cuaca dan gelombang tinggi sehingga tidak dapat berlayar, kapal itu dapat sandar di suatu tempat dan berfungsi sebagai RS. Kemudian apabila cuaca sudah cukup bersahabay, kapal akan tugas keliling lagi dalam fungsinya sebagai rumah sakit”.
Terkait dengan hal tersebut, Busyro Katim Bupati Sumenep menyatakan fihaknya sangat menyambut baik rencana ini. Menurutnya, dengan adanya kapal rumah sakit ini nantinya pelayanan kesehatan masyarakat kepulauan akan lebih terjamin. Pungkasnya: “Masyarakat Sumenep utamanya yang tinggal di pulau-pulau yang jauh dari ibukota kabupaten, memang menunggu hal-hal seperti ini”. (Ayu/Sub/Maritim)