KLUNGKUNG – MARITIM : I Nyoman Suwirta, Bupati Klungkung mengatakan, dalam rangka menangkal peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) yang akan dimasukkan ke Nusa Penida. Oleh karena itu, maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klungkung akan segera mewujudkan pembangunan pelabuhan ‘segitiga emas’ yang dilengkapi dengan alat deteksi narkoba. Menurutnya, kondisi saat ini pintu masuk ke Nusa Penida sangat longgar, hingga sangat menyulitkan untuk mencegah masuknya narkoba.
Ketika menghadiri gelaran acara Pengembangan Kapasitas Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di Instansi Pemerintah, bertempat di Hotel Wyndham Jivva, Klungkung Senin lalu, pria kelahiran Nusa Ceningan itu berucap: “Semua tugas harus diawali dengan niat baik dan semua fihak juga harus berkomitmen memerangi narkoba tanpa memandang siapa yang menjadi backing peredaran narkotika yang dapat dengan cepat merusak anak bangsa itu. Karena itu, tiyang berharap agar Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, SatpolPP, BNNK dan instansi terkait lainnya untuk segera duduk bersama untuk merumuskan dan memutuskan apa yang harus dilakukan dan disiapkan saat terwujudnya Pelabuhan Segitiga Emas nanti”.
Dalam kegiatan yang sekaligus sebagai Pelatihan Aplikator Pelaporan Inpres No. 6 tahun 2018 ini Bupati Suwirta bertindak sebagai narasumber, bersama Kepala BNN Provinsi Bali, Brigjen Pol. I Putu Gede Suastawa. Kegiatan sehari ini diikuti oleh 20 orang peserta yang berasal dari 10 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Klungkung. Pada kesempatan itu, Bupati Suwirta mengatakan berbagai program kebijakan sudah dilakukan oleh Pemkab Klungkung untuk memerangi narkoba, seperti penutupan kafe remang remang, penutupan lokasi prostitusi, sidak hotel melati atau penginapan penginapan murah serta mewujudkan pelabuhan segitiga emas.
Menurut Bupati, dalam memerangi narkoba, yang paling penting adalah niat dan komitmen bersama baik itu PEMDA,TNI, POLRI, BNN, BNNK serta Desa Adat untuk memberantas narkoba. Jika semua upaya masih ditunggangi kepentingan dan politik maka pemberantasan narkoba akan tidak maksimal. Suwirta juga berharap BNNK dan Majelis Madya untuk dapat berkolaborasi menciptakan perarem narkoba. Sehingga peredaran dan pemakaian narkoba di tingkat Desa dapat diminimalisir.
Sementara itu Kepala BNN Provinsi Bali, Brigjen Pol. I Putu Gede Suastawa mengapresiasi berbagai terobosan yang sudah dilakukan Pemda Klungkung dalam menekan penyakit masyarakat utamanya Narkoba. Menurutnya Klungkung yang di saat ini tengah mengalami perkembangan pesat sektor pariwisata utamanya di Nusa Penida sangat rentan terhadap peredaran narkotika dan zat aditif lain. Untuk itu pihaknya akan siap bekerjasama memberi saran dan masukan dalam rangka mewujudkan pelabuhan segitiga emas yang akan mampu mendeteksi barang haram ini.
Untuk diketahui, selain memiliki wilayah administrasi di daratan Pulau Bali, di Kabupaten Klungkung juga terdapat gugusan pulau yang terdiri dari Pulau (Nusa) Penida, Ceningan dan Lembongan, dengan pe;abuhan utama di Toyapakeh. Penduduk maupun wisatawan dari daratan Pulau Bali, dapat berlayar ke Penida, lewat pelabuhan-pelabuhan Benoa, Gunaksa maupun Padangbai. Namun lewat tiga gerbang laut ituy, pengawasan peredaran narkoba masih sangat longgar, hingga rentan disalahgunakan. (Adit/Dps/Maritim)