BENOA BALI – MARITIM : Realisasi kunjungan kapal pesiar yang cukup tinggi di Pelabuhan Benoa, Bali yang dikelola PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)/Pelindo III aktif meningkatkan kapasitas pelabuhan untuk pelayanan kapal pengangkut wisatawan mancanegara (wisman). Salah satu upaya yang dilakukan adalah dirampungkannya pengerukan dan pendalaman alur pelayaran dari yang semula -9 meter LWS menjadi -12 meter LWS, hingga memungkinkan kapal pesiar dengan ukuran lebih dari 350 meter LOA (Length of All) yang sebelumnya hanya berlabuh di alur pelayaran, dapat bersandar along side di dermaga pelabuhan.
Selain itu turning basin untuk oleh gerak kapal juga diperlebar sehingga kapal yang memiliki radius putar lebih panjang dapat melakukan manuver secara aman dari 300 meter, sekarang menjadi 420 meter. Serta lebar di kolam timur dari awal 150 meter sekarang telah menjadi 200 meter, sedang untuk kolam barat dari 150 meter menjadi 330 meter.
Serangkaian peningkatan fasilitas pelabuhan utamanya di terminal penumpang, Pelindo III meningkatkan kapasitas daya tampung penumpang yang semula hanya 900 orang, akan diperluas hingga mampu menampung 3.500 orang penumpang dalam bangunan seluas 5.600 m2. Pembangunan gedung terminal penumpang kapal pesiar di Pelabuhan Benoa akan selesai pada semester dua tahun 2019. Sampai dengan awal bulan Juni ini, progress pembangunan fisik telah mencapai 79,12%.
Terkait dengan peningkatan fasilitas di Pelabuhan Benoa, I Wayan Eka Saputra CEO Regional Bali-Nusra Pelindo III menjelaskan: “Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pelindo III berkewajiban menjadi agen pembangunan untuk ikut membangun negara ini. Serangkaian pengembangan telah dilakukan oleh Pelindo III di seluruh wilayah kerja di tujuh provinsi di Indonesia. Salah satunya di Pelabuhan Benoa. Kami berharap, apa yang telah kami lakukan di Pelabuhan Benoa dapat memberi inspirasi bagi institusi terkait lainnya dan masyarakat Bali untuk turut mendukung pengembangan dan pembangunan Pulau Bali”.
Mengacu data Pelindo III, jumlah kunjungan penumpang kapal pesiar pada tahun 2018 tercatat 54.802 orang wisman, naik 5% dibanding tahun 2017 sebanyak 52.125 orang. Sementara itu, ingga Mei 2019, tercatat jumlah kunjungan kapal pesiar sebanyak 26 unit dengan penumpang sebanyak 24.418 orang wisman yang telah mengunjungi Bali melalui pelabuhan Benoa. Target kunjungan kapal pesiar di tahun 2019 ini dipatok 75 unit.
Lebih jauh, CEO Bali Nusra Pelindo III mengatakan: “Semoga tidak lama lagi, pelabuhan Benoa dapat jadi home port cruise dengan kapal pesiar yang tak sekedar transit, dengan harapan akan berdampak positif bagi perekonomian Bali, karena hal tersebut memiliki multiplier effect cukup besar. Saat kapal pesiar bersandar di pelabuhan, maka akan muncul nilai ekonomi bagi masyarakat di sekitarnya”.
Seiring pengembangan zona marina untuk kapal wisata, Pelindo III juga sedang melakukan pengembangan lain di antaranya penataan kembali zona perikanan disisi barat pelabuhan dan zona BBM – Gas dengan Curah di sisi timur. Sehubungan dengan itu, Wilis Aji Wiranata VP Corporate Communication Pelkindo III menjelaskan: “Dengan penataan tersebut, kami berharap mendapat dukungan dari semua pihak internal maupun eksternal. Utamanya masyarakat Bali, karena kami harus dapat menyandingkan antara industri sektor wisata dan industri perikanan, curah, dan Gas, yang kesemuanya itu dimaksud untuk mendongkrak ekonomi Bali dan masyarakat pulau dewata”.
Dengan perluasan zona perikanan di Pelabuhan Benoa, diharap dapat menjadi simpul bagi sentral produksi dan industri perikanan di Bali. Imbuh Wilis Aji: “Kami optimis, dengan pengembangan pelabuhan Benoa, maka salah satu dampak positifnya yang bisa dirasakan secara langsung adalah lapangan pekerjaan akan bertambah, yang secara tidak langsung akan menjadi penyumbang pendapatan negara melalui kegiatan ekspor dan impor, dan pada akhirnya ini membawa dampak positip bagi perekonomian guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali”.
Peduli Lingkungan
Selain sebagai agen pembangunan, Pelindo III juga berkewajiban menjaga kelestarian lingkungan sekitar. Di awal Januari 2019, bersama institusi maritim Pelabuhan Benoa dan warga mengadakan aksi penanaman 50.000 bibit bakau di kawasan Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali. Jelas Wayan Eka: “Demi menjaga kelestarian lingkungan, terutama peluasan habitat bakau, Pelindo III kembali mengadakan penanaman bakau secara bertahap di hutan pesisir kawasan Pelabuhan Benoa. Berikutnya akan dilakukan perawatan dan pengawasan, agar tanaman bakau ini dapat tumbuh dengan baik”.
Saat ini juga sedang dilaksanakan proses pembuatan jalur kanal untuk akses kegiatan nelayan dan pengairan mangrove di sekitar dumping area, dengan tujuan agar para nelayan dapat berlayar setiap waktu. Juga sedang disiapkan area parkir untuk nelayan, lengkap dengan base camp serta pembuatan area Melasti untuk kegiatan upacara proses penyucian Pratima, serta tempat untuk melarung abu jenazah.
Selain peduli lingkungan, Pelindo III Benoa juga turut memberdayakan masyarakat melalui program kemitraan untuk UKM yang ada di Bali. Hingga saat ini sudah tercatat seratus lebih UKM yang menjadi mitra dan akan terus ditambah seiring pertumbuhan dan perkembangan Pelindo III. (Erick Arhadita)