YOGYAKARTA – MARITIM : Akibat dari naiknya harga tiket pesawat udara, maka industri paeiwisata menjadi salah satu segmen usaha yang terdampak secara langsung. Hal ini seiring dengan pernyataan Singgih Raharjo, Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (Kadispar DIY) yang sebutkan bahwa akibat mahalnya tiket pesawat udara, maka kunjungan wisatawan ke destinasi wisata kabupaten/kota di daerah ini melalui transportasi udara mengalami penurunan hingga 30%.
Ungkap Kadispar DIY itu kepada awak media termasuk maritim.com di Kabupaten Bantul, Selasa (2/7/2019) lalu: “Moda transportasi udara cukup signifikan pengaruhnya terhadap kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) naupun wisatawan nusantara (wisnus). Maka dengan fluktuasi biaya penerbangan seperti yang terjadi akhir-akhir ini, maka pengaruhnya terhadap penurunan jumlah kunjungan wisata di Yogyakarta diprediksi mencapai pada kisaran 25-30%%”.
Menurut Sugeng Raharjo, target kunjungan wisatawan tahun ini diprediksi tak dapat mengalami kenaikan signifikan, karena harga tiket pesawat yang belum turun, dan sudah sering disampaikan bahwa tiket mahal menjadi kendala untuk mendatangkan wisatawan. Dijelaskan pula bahwa penurunan kunjungan wisatawan ke Yogyakarta melalui transportasi udara itu tidak hanya dari wisnus, tetapi juga berdampak pada kunjungan wisman, sebab wisatawan mempertimbangkan apabila harus naik pesawat udara melalui beberapa rute. Ujar Sugeng pula: “Yang merosot tidak hanya wisnus. tetapi juga wisman, karena pada saat sudah mereka mendarat di Jakarta atau Bali, begitu melihat tiket domestik mahal mereka akan berfikir ulang, karena harus bergenti dengan rute domestik manakala meraka akan meneruskan penerbangan ke daerah tujuan wisata lain seperti Lombok dan Komodo”.
Karena itu, pihaknya berharap harga tiket pesawat udara dapat segera turun, agar para wisman kembali mempunyai keinginan untuk mengunjungi wilayah Yogyakarta dan sekitarnya yang terkenal sebagai kota pariwisata dan budaya. Harap Kadispar DIY: “Saya berharap agar harga tiket akan segera turun supaya hal itu dapat menjadikan wisatawan berminat untuk kembali mengunjungi Yogyakarta lewwat jalur udara”.
Dia menjelaskan, target kunjungan wisman ke destinasi Yogyakarta untuk tahun 2019 ini dipatok sebanyak 400. 000 wisatawan. Sedangkan wisatawan domestik mencapai sebanyak sekitar 6 juta wisatawan. Pungkasnya: “Pada tahun 2018 lalu, jumlah kunjungan wisman ke DIY hampir mendekati 400.000 wisman yang kami hitung menginap di hotel bintang dan non bintang kemudian yang domestik sekitar 5,5 juta wisatawan”. (Erick Arhadita)