KUPANG – MARITIM : Ketika berada di perairan Sabu, Nusa Tenggara Timur (BTT), satu unit Yacht berbendera Australia yang dimuati dua orang penumpang terseret gelombang laut hingga ke wilayah perairan Malolo, Kabupaten Sumba Timur. Emi Friezeer Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas/Badan Search And Rescue Nasional) Kupang, menjelaskan kepada awak media, kapal berbendera Australia itu selama dua hari saat berada di perairan Sabu, Kabupaten Sabu Raijua pada Kamis (16/7) terseret gelombang laut sejak Kamis (16/7) pukul 08.00 Wita hingga ditemukan tim SAR pada Sabtu (20/7) pukul 15.00 Wita.
Ungkap Emi: “Selama dua hari kapal itu terseret gelombang laut saat berada di perairan Sabu. Kapal yang ditumpangi dua orang itu terseret gelombang hingga ke wilayah perairan Sumba Timur. Kapal Yacht yang dinahkodai Antoni Heritos, warga negara Australia serta ditumpangi Yotan, warga negara Indonesia mulai terseret gelombang pada koordinat 09°41′ 52,02″S 120°34’16,92” .
Disebutkan puIa, tim Basarnas Sumba Timur yang dapat infomasi tentang adanya peristiwa yang membahayakan manusia itu langsung bergerak untuk melakukan operasi pencarian ke lokasi yang diduga tempat kapal berada.
Dalam operasi pencarian pada Sabtu (20/7) tim Basarnas berhasil menemukan kapal Yacht berpenumpang dua orang itu pada koordinat 09°53’31,9” S 120°43’34,8 E dan langsung melakukan evakuasi para korban menuju pantai Malolo yang berada tidak jauh dari lokasi kedua korban ditemukan. Saat ditemukan, nahkoda kapal Antoni Heritos dalam kondisi sakit sehingga langsung dievakuasi ke Puskesmas Melolo di Kabupaten Sumba Timur untuk dapat penanganan medis.
Saat itu Antoni Heritos menolak upaya Basarnas untuk mengevakuasi kapalnya menuju ke Kupang dan meminta untuk mengevakuasi ke Sabu. Belum diketahui secara persis dalam rangka apa kapal asing asal Australia itu berada di perairan NTT hingga dua kali mengalami musibah. Namun diduga bahwa yacht ini merupakan salah satu dari 150 peserta yang akan meramaikan gelar “Wonderful Sail to Indonesia” 2019 yang akan diselenggarakan akhir bulan ini di perairan Maluku Tenggara, sementara perairan NTT merupakan pintu masuk paling dekat bagi peserta asal Australia. (Lies/Kti/Maritim)