LOMBOK TENGAH NTB – MARITIM : Mulai akhir pekan lalu, para nelayan di desa Mertak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nasa Tenggara Barat (NTB) sudah mulai dapat menikmati program bahan bakar minyak (BBM) satu harga yang diresmikan oleh Saleh Abdurrahman, Staf Ahli Menteri Energi & Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Lingkungan Hidup dan Tata Ruang. Peristiwa ini merupakan pemberlakuan harga BBM pada lokasi ke-137 se-Indonesia.
Dalam sambutan peresmian Stasiun Bahan Bakar Umum untuk Nelayan (SPBUN) tersebut Saleh menjelaskan, bahwa program BBM satu harga merupakan salah satu langkah kerja nyata melaksanakan Peraturan Menteri ESDM nomor 36 Tahun 2016 tentang percepatan pemberlakuan satu harga untuk jenis BBM tertentu dan jenis BBM khusus penugasan secara nasional. Jelas Staf Ahli Menteri ESDM: “Mulai sekarang, para nelayan yang sebelumnya harus membeli BBM solar dengan harga Rp.7.000 per liter, dengan hadirnya SPBUN ini maka dapat membeli solar dengan harga Rp.5.150 per liternya”.
Lokasi Teluk Awang, Desa Mertak, Kabupaten Lombok Tengah merupakan salah satu lokasi pelabuhan ikan yang ada di pulau Lombok. Sayangnya, selama ini akses untuk mendapat bahan bakar berada pada lokasi sejauh 16 km dari penyalur terdekat dan 60 km dari sumber pasokan di Terminal BBM Ampenan.
Saleh berharap agar PT. Pertamina akan terus menjamin pasokan BBM ke SPBUN ini serta partisipasi aktif dari Pemerintah Daerah dan masyarakat Kabupaten Lombok Tengah dalam mengawasi ketersediaan dan pendistribusian BBM di penyalur satu harga ini agar tepat sasaran dan tidak disalahgunakan.
Terkait hal tersebut, Bupati Lombok Tengah Suhaili pun mengapresiasi peran pemerintah pusat dalam mendorong ekonomi daerah. Menurutnya, peran SPBUN dan program satu harga di Kabupaten Lombok Tengah akan membantu meningkatkan ekonomi masyarakat. Suhaili juga berharap kehadiran pelabuhan ikan di Teluk Awang nantinya dapat memasok kebutuhan wisata di KEK Mandalika. Pungkasnya: “Saya yakin kedepannya akan ada sinergi yang baik. Nelayan di sini siap memasok ikan segar untuk pariwisata di Mandalika, hingga dapat saling memberi manfaat”. (Adit/Dps/Maritim)