DENPASAR – MARITIM : Penyelenggara sistem teknologi komunikasi seluler PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) kembali meluncurkan inovasi teknologi di bidang kelautan dengan program aplikasi laut nusantara versi ketiga. Aplikasi ini merupakan hasil kerjasama dengan Badan Riset dan Observasi Laut (BROL) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesi.
Yessie D Yosetya, Direktur Teknologi XL Axiata mengatakan, ada beberapa penambahan di fitur terbaru pada aplikasi ini. Menurutnya, fitur yang paling baru adalah navigasi ke titik tangkapan ikan dengan menggunakan citra satelit yang bertujuan untuk mendeteksi lokasi-lokasi yang memiliki populasi ikan terbanyak dengan tingkat akurasi mencapai 80%. Selain itu, aplikasi ini juga dilengkapi fitur keamanan, yang berfungsi sebagai penunjuk jalan, dengan mempertimbangkan antara lain keberadaan karang dan berbagai penghalang di laut. Fitur ini akan sangat berguna bagi nelayan yang melakukan pekerjaannya di malam hari yang gelap dan tidak semua karang atau pulau kecil dilengkapi dengan mercusuar.
Dengan menggunakan fitur ini, sebelum berangkat nelayan juga akan dapat perhitungkan jarak tempuh, yang kemudian juga memperhitungkan memperhitungkan kebutuhan BBM, mengingat persediaan BBM saat di tengah laut sangat penting. Jelas Yessie: “Sehingga hal tersebut dapat menekan biaya operasional para nelayan saat berkerja. Aplikasi ini juga dilengkapi fitur panggilan darurat, yang memungkinkan mengirimkan kondisi darurat atau SOS yang dihadapinya kepada admin Laut Nusantara melalui fitur chat, dan admin tersebut akan meneruskan informasi ini kepada pihak berwenang dalam keselamatan di laut, juga kepada nelayan lain yang ada di sekitar lokasi”.
Lebuh jauh dijelaskan, berdasar data yang ada sudah tercatat sekitar 15.000 pengguna di seluruh Indonesia. Dalam peluncuran program aplikasi yang syarat satu layanan data digital inovatif di bidang kelautan ini, pihaknya juga akan lakukan pembinaan serta pendampingan yang berkelanjutan, hingga masyarakat nelayan kecil akan dapat memanfaatkan dampak positif aplikasi yang diluncurkan pertama kali di tahun 2016 lalu untuk versi pertama. Imbuh Yessie: “Dengan aplikasi ini, kami harap hasil tangkapan ikan para nelayan dapat meningkat menjadi dua kali lipat dibanding sebelumnya”.
Berkenaan denganhak itu, Sjarief Widjaja Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia KKP menjelaskan, aplikasi program laut nusantara ini merupakan salah satu pemanfaatan hasil riset teknologi berdasarkan hasil inovasi dari sistem informasi dengan sistem komunikasi.
Dengan demikian data informasi tersebut dihimpun dalam sebuah aplikasi informasi dalam android dengan tujuan, tidak ada lagi ekslusifitas informasi ditengah-tengah masyarakat.
Ujarnya: “Sekarang kita dapat melihat, para nelayan tradisional mampu menggunakan dan memanfaatkan hasil dari inovasi teknologi”.
Made, salah seorang nelayan Bali yang menggunakan aplikasi ini mengaku sudah rasakan manfaatnya. Kata dia, sejak menggunakan aplikasi ini dirinya mendapat ikan dengan begitu melimpah. Jelasnya: “Kalau sedang mujur, kami sering dapat hasil tangkapan ikan sebanyak satu hingga dua ton. Karena itu, tiyang berharap agar semeton yang berprofesi nelayan juga menggunakan aplikasi ini. Karena kebanyakan nelayan di sini masih pakai ilmu tradisional. Padahal aplikasi ini sangat membantu saat mencari ikan”. (Adit/Dps/Maritim)