JAKARTA – MARITIM : Untuk Penuhi kebutuhan pelaut dunia yang tiap tahun mencapai 65.748 orang, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengharap lembaga pendidikan dan pelatihan kepelautan selalu berinovasi. Ujarnya seusai acara pelantikan 268 pelaut lulusan Program Diklat Pelaut Tingkat II, III dan IV Bidang Keahlian Nautuka dan Teknika BP3IP, pekan lalu: “Kondisi ini menuntut lembaga pendidikan dan pelatihan kepelautan untuk senantiasa berinovasi dalam menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan. Selain itu, ke depan perlu dibangun link and match antara pendidikan dengan kebutuhan tenaga kerja di berbagai industri”.
Menhub menyebutkan Balai Besar Pendidikan Penyegaran dan Peningkatan Ilmu Pelayaran (BP3IP) Jakarta telah meluluskan 56.415 perwira, sejak lembaga itu berdiri pada 1949 hingga 2019 atau tiap tahun menghasilkan 795 perwira. Apabila dihitung sejak 2015, jumlah lulusan sudah mencapai 14.874 perwira atau rerata 2.975 perwira tiap tahunnya. Dengan demikian, jumlah lulusan selama lima tahun terakhir, tiga kali lipat dari rerata lulusan selama 65 tahun BP3IP berdiri. Dari jumlah itu, lulusan BP3IP tak hanya terserap di pasar kerja domestik saja, tetapi juga di tingkat global.
Penambahan kebutuhan pelaut global, menurut Menhub per tahun berkisar 65.748 orang, sedang kebutuhan pelaut domestik per tahun berkisar 4.498 orang. Menhub juga nyatakan, perlu pembangunan sumber daya manusia yang profesional, beretika, dan visioner selain membangun infrastruktur dan sarana yang memadai, hingga mampu mengarahkan negara menuju kesejahteraan masyarakat yang adil dan makmur. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melaksanakan pendidikan dan pelatihan SDM yang relevan dengan kebutuhan serta tepat sasaran. Menurutnya, membangun manusia Indonesia harus dimulai dari tiga akses utama, meliputi pembangunan kualitas pendidikan yang merata, pemenuhan layanan akses kesehatan yang berkelas, dan juga pemenuhan akses masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
Pungkas Menhub: “Karenanya, SDM Indonesia, khususnya SDM transportasi, harus mampu unggul dalam segala bidang agar dapat bersaing secara global, terlebih ketika memasuki era revolusi industri 4.0. Era digitalisasi dan revolusi industri 4.0, akan kian membuka tantangan pengembangan pendidikan dan pelatihan baru menjawab kebutuhan industri pelayaran ke depan”. (Mrt/2701)