MANGGARAI BARAT – MARITIM : Senyampang tengah lancarnya pelayaran kapal yang mengarungi selat dan samudera, ternyata terdapat peran para ‘Srikandi’ yang dalam kesehariannya merupakan petugas Marine Inspector, Pejabat Pemeriksa Keselamatan Kapal. Para ‘Srikandi’ Marine Inspector itu bekerja dalam senyapnya lingkungan laut, untuk memastikan terpenuhinya fasilitas kapal yang merupakan sebagian dari syarat utama keselamatan pelayaran.
Jumat (20/9/2019) pagi di Pelabuhan Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur, Marine Inspector Kementerian Perhubungan Yulita Manampiring dan rekannya Febriyanti serta lima ‘Srikandi’ Marine Inspector lain telah berbagi tugas naik ke atas kapal layar motor (KLM) yang tengah bersandar di dermaga.
Saat itu terdapat empat unit KLM yang tengah bertambat di Pelabuhan Labuan Bajo. Yulita dan Febriyanti mendapatkan tugas melakukan uji petik terhadap KLM ‘Seasafari VII’ yang dioperasikan oleh PT Pelayaran Wisata Laut Varuna Sakti (Sea Safari Cruises). Yulita dan Febriyanti berbagi tugas untuk melakukan pemeriksaan keselamatan KLM ‘Seasafari VII’ setelah terlebih dahulu memperkenalkan diri kepada Suwito Hadi Projo, nakhoda KLM ‘Seasafari VII’.
Febriyanti mendapat tugas memeriksa kelengkapan dokumen, alat navigasi serta peralatan darurat kapal, sedang Yulita memeriksa kamar mesin. Buku kapal, log book hingga sertifikat keselamatan kapal diperiksa secara seksama oleh Febriyanti. Pada saat bersamaan, Yulita memeriksa kamar mesin, dan alat pemadam kebakaran.
Yulita bersama Febriyanti memeriksa fungsi sensor kebakaran di ruangan kapal. Setelah pemeriksaan berlangsung sekitar 1 jam, Yulita menyatakan secara keseluruhan KLM ‘Seasafari VII’ memenuhi persyaratan keselamatan kapal. Ujarnya: “Hanya terdapat kekurangan yang bersifat minor seperti alat pelindung diri yang sepertinya kurang isian oksigennya”.
Seusai pemeriksaan fisik dalam rangka peringatan Hari Perhubungan Nasional, Djunaidi, Direktur PT Pelayaran Wisata Laut Varuna Sakti, menyatakan apresiasi terhadap langkah Kemenhub yang telah berkenan lakukan uji petik terhadap kapal-kapal yang dioperasikan perusahaannya.
Djunaidi menjelaskan pihaknya mengoperasikan lima unit kapal layar motor yang banyak melayani wisatawan mancanegara (wisman) maupun domestik (wisdom). Pungkasnya: “Saat ini, kami menempatkan tiga unit kapal di destinasi pariwisata Labuan Bajo. Sedangkan untuk dua unit kapal lainnya kami siagakan di destinasi wisata lain, dengan maksud agar sewaktu-waktu dapat digunakan mengangkut wisatawan yang akan berlayar menuju obyek wisata pilihan mereka”. (Adit/Dps/Maritim)