TANGGAL 4 – 9 Maret2017, Raja Salman dan 1.500 anggota rombongan termasuk 10 menteri dan 25 pangeran Arab Saudi, lakukan kunjungan kenegaraan,dan liburan di Bali – Laporan Erick Arhadita, wartawan Maritim dari Bali, dikemas secara ringan.
Maritim, Bali
EMPAT hotel kelas premium (The Si Regis Reor, The L Rprt & Spa, Hilton Bali Resort dan The Ritz Carlton) yang berlokasi di kawasan eksklusif Tourism Developmen Center (ITDC) Nusadua, Kabupaten Badung, Bali dengan tarif kamar berkisar Rp.20 juta – Rp.35 juta per hari, siap jadi tempat menginap VVIP tersebut. Namun tak seluruh rombongan tiba di Bandara International I Gusti Ngurah Rai secara berbareng pada hari Kamis pagi, karena Raja Salman didampingi beberapa pejabat teras lebih dulu bertolak dari Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta ke Bandar Seribegawan untuk lakukan kunjungan kenegaraan selama setengah hari di Brunai Darussalam. Baru pada Kamis siang hari, mereka mendarat di bumi Pulau Dewata Bali.
I Made Mangku Pastika Gubernur Bali, bersama Kapolda Bali, Pangdam IX Udayana dan Menteri Pariwisata, menyambut secara khusus kedatangan Yang Mulia Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Azis al-Saud. Dalam kesempatan itu, Gubernur Bali menyajikantarian Pendet sebagai penyambutan. Tari Pendet yang pada masa lalu merupakan tari bebali (sakral, untuk upacara) yang hanya dipergelarkan di dalam pura, kini telah diubah menjadi tari balih-balihan (profan, untuk pertunjukan) yang biasa digunakan menyambut tamu kehormatan. Kali ini Tari Pendet dibawakan oleh 50 anak-anak yang masih duduk di sekolah dasar. Dipilihnya Tari Pendet untuk menyambut Raja Salman lantaran Pastika ingin menunjukkan jika penguasa tertinggi negara sahabat itu telah tiba di Bali dan merasakan aura getaran niskala (sisi metisis) Pulau Dewata.
“Tari Pendet itu dipilih karena pada akhir gelarannya ada bunga yang ditaburkan, yang tak terdapat pada tarian lain. Karena tujuannya hanya untuk penyambutan, maka tarian Pendet hanya digelar secara singkat, dengan durasi sekitar 8 menit. Kan beliau tak harus saksikan tari Pendet sampai selesai yang bisa memakan waktu setengah jam. Yang penting, beliau saksikan tari itu untuk menyimbolkan jika beliau telah hadir di Bali” ucap Pastika.
Busana Adat
Komisaris Jenderal Polisi (Pernwirwan) I Made Mangku Pastika Mantan Kapolda Bali ini menjelaskan jika dalam menyambut tamu kehormatan itu ia sengaja mengenakan busana adat Bali, untuk mengimbangi Raja Salman yang juga mengenakan busana tradisional Arab. Ujarnya kepada pewarta di Bandara Ngurah Rai: “Beliau kan memakai pakaian ada tArab, maka saya juga memakai pakaian adat Bali.
Pastika mengaku dalam kesempatan bertemu dengan Raja Salman ia tak menawarkan investasi di Bali. Kendati begitu, gubernur berharap kunjungan itu akan dapat meningkatkan jumlah kedatangan warga Timur Tengah sebagai wisatawan ke Pulau Seribu Pura. Karenanya ia meminta kepada masyarakat untuk menjadi tuan rumah yang baik bagi Raja Salman.
“Investasi yang kami harap adalah berupa kedatangan warga Arab Saudi ke Bali. Sepulang mereka dari Bali nanti bisa menyuruh yang lain untuk datang berwisata dan juga menginap di sini.S uruh teman atau saudara mereka membawa duit sebanyak-banyaknya untuk berbelanja di Bali yang menyediakan pemandangan indah dan barang-barang tanda mata berharga murah” ujar Pastika dengan gaya marketer.
Pastika tak menampik jika Ia memiliki keinginan bertemu secara khusus dengan Raja Salman. Mengenai cinderamata yang Ia siapkan untuk orang nomor satu di Jazirah Arab itu, Pastika memastikan ada banyak cinderamata khas dari Pulau Bali. Ujarnya: “Tak ada persiapan secara khusus. Cinderamata kita banyak, ada lukisan dan macam-macam lainnya”.
Pecalang & Unta
Yang cukup mencolok di kawasan yang akan menjadi pegninapan rombongan VVIP dari Arab Saudi itu, adalah dibangunnya Dinding pemisah di pantai Nusadua, untuk menjaga privasi keluarga dan rombongan Raja Salman. Di kawasan yang dikenal memiliki nuansa global ini, selain tampak pengamanan berlapis oleh kesatuan gabuga Polri dan TNI, juga terdapat “pasukan adat” Pecalang yang cukup siap membantu pengamanan.
Dinding dari tongkat bamboo yang dilapisi dengan kain putih untuk menjaga privasi didirikan di pantai dekat St Regis, salah satu dari empat hotel yang akan digunakan rombongan Raja Salman selama di Bali. Apabila ada anggota rombongan Raja Salman yang “kangen” hingga ingin naik unta di pantai Nusadua, para Pecalang juga siap membantu.Unik memang. Pasir pantai Bali yang di hari-hari biasa hanya ditempati turis untuk berjemur, bermain ombak atau menikmati makanan, kini terdapat sejumlah unta yang menanti wisawatawan dari Arab Saudi. Keberadaan satwa gurun pasir ini, seakan menjadi pelengkap dari ratusan mobil mewah dengan gaji sopirnya sekitar Rp.500.000/hari sebagai kesiapan sambutan terhadap rombongan Raja Salman. ***ERICK. AM