Terbatasnya Ruang Lintas Udara, Diperlukan Kerjasama Sipil Dan Militer

Dirjen Hubud, Polana B. Pramesti.
Dirjen Hubud, Polana B. Pramesti.

JAKARTA — MARITIM : Pesatnya pertumbuhan di bidang industri penerbangan, juga kapasitas yang terdapat pada lalu lintas udara, diperlukan kerjasama antara sipil dan militer , tentang penggunaan wilayah udara Indonesia. Ini diaplikasi lewat kerjasama Kementerian Perhubungan, dengan International
Civil Aviation Organization (ICAO), selenggarakan Civil / Military Cooperation Conference & Workshop di Hotel Grand Mercure Kemayoran, Jakarta, Rabu (30/10).

Menurut Dirjen Perhubungan Udara, Polana B. Pramesti, saat membuka kegiatan ICAO Civil – Military Cooperation Conference & Workshop, kerjasama antara sipil dan militer saat ini menjadi hal yang sangat penting. Hal ini dilihat dari pertumbuhan yang sangat pesat di bidang industri penerbangan. Yang mana, terdapat peningkatan kapasitas pada lalu lintas udara, sedangkan ruang udara kita terbatas.

Polana menambahkan, kegiatan ICAO Civil – Military Cooperation Conference & Workshop merupakan salah satu langkah ICAO Regional Asia Pasifik untuk mendukung negara-negara dalam memperkuat Civil-Military Cooperation in Air Traffic Management (CMAC) atau Kejasama Sipil dan Militer dalam Manajemen Lalu Lintas Penerbangan.

“Kami percaya dengan kegiatan ini dapat meningkatkan pengaturan lalu lintas penerbangan dan keselamatan penerbangan dengan tetap mengedepankan pertahanan dan keamanan negara,”ujar Polana.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Staff Angkatan Udara yang dibacakan oleh Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional, Marsda TNI Imran Baidirus, SE, menyampaikan, kerjasama sipil militer merupakan suatu bentuk kolaborasi strategis demi tercapainya keselamatan, kelancaran, dan efektifitas penggunaan ruang udara di kawasan regional.

“Tercapainya kesamaan persepsi atas hal ini akan mendukung terciptanya koordinasi yang baik demi tercapainya tujuan nasional Indonesia.” Tegas Marsda TNI Imran Baidirus.

Kegiatan akan berlangsung selama dua hari dengan dengan materi 12 Presentasi dalam 4 sesi dengan topik antara lain : Indonesian Government Presentations, ICAO Policy Presentations, Industry Presentations, ICAO – Airspace Management, dan 1 sesi kegiatan Workshop. Dari setiap presentasi yang dilakukan, masing-masing instansi diharapkan dapat memberikan perpektif nya terkait dengan Civil-Military Cooperation.

Sebagai informasi, kegiatan ini merupakan salah satu hasil dari the 54th DGCA Conference Tahun 2017, yang menyepakati bahwa setiap negara di Asia Pasifik dapat meningkatkan kerjasama sipil-militer dalam rangka mendukung penerbangan sipil yang tetap konsisten dengan misi militer dalam pertahanan negara, serta mendukung kegiatan seminar-workshop bagi seluruh stake holder di regional masing-masing. Kegiatan serupa telah diselenggarakan oleh ICAO di negara lain, diantaranya negara Malaysia, Thailand, China, Vietnam, dan Indonesia.

Civil-Military Cooperation juga, merupakan salah satu dari Highest Priority Items dalam Asia & Pacific Sub-Regional Office (APAC Region) yang harus diupayakan oleh pemerintah, dimana terdapat 10 elemen Civil – Military Cooperation yang menjadi prioritas dalam Asia/Pacific Seamless Air Traffic Management (ATM) Plan. (Rabiatun)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *