SURABAYA – MARITIM : PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)/Pelindo III bersama PT PLN, menandatangani memorandum of understanding (MoU) yang memungkinkan pemanfaatan surplus energi listrik untuk shore connection di seluruh pelabuhan yang dikelolanya. Doso Agung Direktur Utama Pelindo III mengatakan, kerjasama dengan PLN itu merupakan salahsatu bentuk sinergi BUMN dalam upaya menekan biaya logistik untuk meningkatkan daya saing logistik yang selama ini dinilai mahal dan tidak efisien.
“Dengan memanfaatkan shore connection atau jaringan listrik dari darat yang dipasang di dermaga, otomatis kebutuhan BBM kapal akan berkurang saat sandar di pelabuhan,” ujar Doso Agung melalui rilis media beberapa hari lalu.
Dijelaskan penggunaan energi listrik untuk kebutuhan kapal terbukti meningkatkan efisiensi untuk kapal sekitar 30% – 40%, serta mempercepat kegiatan bongkar muat menggunakan crane kapal menjadi hanya 3 – 4 hari yang sebelumnya memerlukan waktu 4 – 5 hari. Imbuh Dirut Pelindo III: “Inovasi tersebut juga dimaksud mendukung program pemerintah terkait pengurangan polusi udara dan polusi suara di kawasan pelabuhan”.
Untuk program shore connection sebanyak 35 titik yang terpasang di 13 lokasi pelabuhan dan terminal di wilayah kerja, Pelindo III telah menginvestasikan Rp70 miliar bagi program shore connection ini, puluhan titik tersebut pun memerlukan daya listrik dengan total 49.569 kiloVolt ampere (kVA). Tutur Doso Agung pula: “Saya melihat ada potensi yang sangat bagus untuk memanfaatkan surplus energi listrik PLN. Karenanya, Ssaya berharap dengan MoU ini ke depan dapat dilakukan percepatan-percepatan untuk pemenuhan kebutuhan shore connection di beberapa terminal dan pelabuhan. Kami juga menjejaki
penggunaan shore connection di pelabuhan/terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS).
Kepala Cabang PT Temas Line Surabaya, Ronald C. Schouten, sebagai salah satu pelanggan shore connection Pelindo III katakan pihaknya dapat merasakan efisiensi dari penggunaan shore connection untuk listrik kapal ketikemas di Terminal Berlian dan TTL. Ungkapnya: “Pada saat sandar kami dapat mengurangi konsumsi BBM dengan menggunakan listrik dari darat untuk beroperasi, dan tarif penggunaan listrik lebih murah serta pasokan untuk BBM juga dapat berlangsung lebih lama”.
Mengacu data Pelindo III, kunjungan kapal pada kuartal III/2019 mengalami peningkatkan 15%, yakni tercatat 224 juta GT, naik dibanding dengan periode yang sama tahun lalu yang hanya 195,5 juta GT. Berdasar satuan unit, pada periode itu, arus kunjungan kapal meningkat yakni mencapai 57.151 unit, atau naik 21% dibanding dengan periode yang sama pada 2018 yang tercatat 47.178 unit. (Mrt/2701)