LEMBAR NTB – MARITIM : Setelah beberapa hari sebelumnya disinggahi ‘Sun Princess’, kapal Pesiar Perdana dengan kapasitas angkut lebih dari 3.000 penumpang dan awak kapal, yang sandar di Dermaga Pelabuhan Internasional Gili Mas, Lembar Lombok Barat, pada Selasa 5 Nopember 2019 pagi, terjadwal enam kapal pesiar lagi akan menyusul sandar.
“Tahun 2019 ini, tercatat ada delapan kapal wisata yabng masuk. Yang satu sudah sempat datang dan bersandar, dan enam unit lainnya sudah konfirmasi. Satu belum konfirmasi tetapi sudah dijadwalkan” jelas Erry Ardiyanto, General Manajer PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero)/Pelindo III Cabang Lembar, kepada awak media.
Dijelaskan pula bahwa enam unit kapal pesiar yang telah dikonfirmasi akan berkunjung ke Pelabuhan Gili Mas Lombok oleh principal cruise atau general agen kapal pesiar, akan masuk hingga akhir tahun ini. Sedang untuk tahun 2020 juga mengkonfirmasi sebanyak 8 kapal, kemudian 2021 sebanyak 6 kapal.
Jadwal kunjungan kapal pesiar ini dikonfimasi dalam pertemuan di Panama dengan principal cruise. Kata Erry:“Tetapi jumlah itu masih dapat bertambah lebih banyak”.
Pada tahun-tahun sebelumnya, kendati kapal-kapal yang berkunjung ke Lembar tak dapat bersandar ke dermaga secara lanbgsung, tetapi telah tercatat terjadinya lebih dari seluluh kapal pariwisata yang berkunjung. Diakui bahwa jumlah kapal-kapal wisata yang terjadwal tahun 2019 ini, 2020 dan 2021 tampak berkurang. Menurut GM Pelabuhan Lembar, hal ini disebabkan adanya efek gempa tahun 2018 yang mengakibatkan jumlah kapal pesiar yang masuk tak seperti tahun-tahun sebelumnya. Dan itupun tidak mudah meyakinkan kembali wisatawan.
“Saya kenal betul kapten kapal ‘Sun Princess’ saat di Benoa, dan saya berusaha meyakinkan dia bahwa saat ini Lombok sudah aman dan memiliki pelabuhan yang representatif untuk sandar kapal pesiar berukuran jumbo. Berkat itu, NTB telah berhasuil mwenoreh sejarah baru di industri pariwisata, setelah Dermaga Gili Mas diujicoba untuk penyandaran kapal-kapal berukuran cukup besar” pungkas Erry. (Adit/Dps/Maritim)