JAKARTA – MARITIM : Di tengah pendemi Covid-19, PT PAL Indonesia (Persero) tetap menjalankan produksi dan proyek-proyek yang sudah di order. Produksi dan pengerjaan proyek tersebut mengacu pada protokol kesehatan, sehingga keamanan khususnya bagi karyawan yang terlibat dalam proses produksi dan pengerjaan proyek tetap terjaga.
Saat ini, PAL tengah menyelesaikan Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) TNI AL (W000302), yang rencananya akan diserahterimakan ke TNI AL pada Oktober 2021. Bahkan, hingga hari ketiga pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya, Kamis, 30 April 2020, telah berhasil dipasang 64 blok dan akan diteruskan dengan pemasangan blok-blok berikutnya.
Direktur Pembangunan Kapal, Turitan Indaryo, mengatakan hingga kini pembangunan Kapal BRS TNI AL masih on schedule. Termasuk telah dilakukan mitigasi terhadap berbagai potensi keterlambatan sebagai dampak dari pandemi Covid-19 serta langkah-langkah antisipasi lainnya.
Kapal ini memiliki panjang 124 meter, lebar 21,8 meter dan mampu membawa pasukan, kru serta pasien sebanyak 651 orang. Memiliki berat 7.200 ton dan dapat melaju pada kecepatan maksimal 18 knot serta endurance 30 hari. Yang lainnya mampu mengangkut 2 unit helikopter di dek dan 2 unit ambulance boat.
Ditambahkan, kapal juga dilengkapi ruang evakuasi dan ruang isolasi untuk pasien menular termasuk Covid-19, sehingga kehadirannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Di samping fungsi utamanya sebagai pendukung operasi militer perang (OMP).
“Hal tersebut menjadi salah satu alasan PT PAL Indonesia (Persero) untuk tetap memprioritaskan penyelesaian kapal ini di tengah suasana PSBB, dengan tetap mengutamakan keselamatan pekerja dan mentaati protokol kesehatan,” ujar Turitan.
Kapal pendukung
Kapal BRS merupakan kapal pendukung atau support dalam pelaksanaan OMP. Pada masa damai kapal dapat difungsikan dalam operasi militer selain perang (OMSP). Berdasarkan UU No 34 tahun 2004, dalam misi OMSP, Kapal BRS dapat melaksanakan tugas operasi medis dan evakuasi membantu penanggulangan akibat bencana alam, pengungsian dan pemberian bantuan kemanusiaan serta membantu pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan (search and rescue). Bukan hanya itu, kapal juga memiliki kapabilitas pelaksanaan misi diplomasi internasional.
Menurut Turitan, kapal memiliki fungsi vital bagi Indonesia, sehingga sangat pas dengan karakteristik dan wawasan maritim Indonesia. Di mana Indonesia sebagai negara kepulauan yang terletak dalam kawasan ring of fire memiliki kerentanan bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi yang dapat diikuti oleh bencana sekunder seperti tsunami dan lainnya.
Dengan situasi tersebut, Kapal BRS bersifat mobile dan dapat digerakkan kapan saja ke wilayah terdampak bencana untuk melaksanakan kegiatan tanggap darurat bencana. Kapal ini dilengkapi dengan berbagai fungsi medis hingga tindakan medis. Fasilitas medis yang dimiliki setara dengan rumah sakit umumnya, sehingga julukan sebagai rumah sakit mengapung layak diberikan bagi Kapal BRS.
TNI AL saat ini mengoperasikan satu Kapal BRS KRI dr Soeharso-990 dan KRI Semarang-594 yang memiliki fungsi BRS. KRI Semarang-594 merupakan karya anak bangsa yang dibangun oleh PAL dan diserahterimakan ke TNI AL pada 21 Januari 2019 di Dermaga Ujung Koarmada II Surabaya.
Kapal tersebut memperkuat Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) jajaran Koarmada I di bawah Satuan Kapal Amfibi (Satfib). Kapal memiliki fungsi membantu distribusi militer berupa logistik, peralatan dan perlengkapan militer serta difungsikan sebagai Kapal BRS bantuan bencana alam dan tanggap darurat bencana. Termasuk evakuasi khusus terkait COVID 19. KRI Semarang-594 memiliki kontainer khusus medis yang dapat difungsikan seperti Rumah Sakit.
KRI Semarang-594 pada masa pandemi Covid-19 melaksanakan beberapa misi, di antaranya penjemputan 188 WNI Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Pesiar World Dream selesai menjalani observasi Covid-19 di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, pada 14 Maret 2020 menuju Dermaga Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta.
Selanjutnya pada 8 April 2020, KRI Semarang-594 bertolak ke Singapura menjemput bantuan 2.100 liter konsentrat sanitizer (tanpa alkohol) yang akan dicampur dengan air, sehingga menjadi 210.000 liter sanitizer bantuan pemerintah dan masyarakat Singapura untuk Indonesia.
Negara lain juga mengoperasikan kapal rumah sakit sebagai bagian dalam penanganan pandemi Covid-19, seperti Amerika Serikat, yang mengoperasikan USNS Mercy dan USNS Comfort. Sementara Spanyol mengalihfungsikan LPD Galicia menjadi kapal rumah sakit dalam penanganan Covid-19. (Muhammad Raya)