JAKARTA – MARITIM : Menghadapi dampak Covid-19, PT PAL Indonesia (Persero) tetap menggeliat memproduksi dan menyelesaikan berbagai proyek, dengan mengikuti protokol kesehatan yang berlaku. Sehingga semua tetap berjalan aman termasuk bagi karyawannya.
Pengerjaan proyek strategis bukan hanya berasal dari pembangunan kapal seperti Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 meter kelima dan keenam pesanan Kementerian Pertahanan dan Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) pertama TNI AL, tapi juga produk-produk sektor energi dan rekayasa umum, seperti Dual Fuel Barge Mounted Power Plant (BMPP) 150 MW.
Kepala Departemen Proposal Proyek Kapal, Fatkhurozi, menyatakan proyek pembangunan kapal tetap berjalan dalam situasi pandemi Covid-19, dengan beberapa strategi penyesuaian, seperti terus melaksanakan komunikasi dengan mitra kerja penyedia material untuk memastikan ketersediaan pasokan. Kemudian menjalankan produksi sesuai dengan material, sistem dan fasilitas yang ada serta patuh terhadap protokol kesehatan Covid-19.
Selain membangun kapal kombatan, sambung Fatkhurozi, PAL juga sedang mengerjakan proyek strategis Dual Fuel BMPP pesanan PT Indonesia Power berkapasitas total 150 MW. Proyek terdiri 2 unit Dual Fuel BMPP 60 MW yang akan ditempatkan di Kolaka, Sulawesi Tenggara dan 1 unit Dual Fuel BMPP 30 MW yang akan dipasang di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Proyek ini akan selesai yang ditandai dengan commissioning on site pada Januari 2021, sekaligus bagian dari Program Elektrifikasi Nasional 35.000 MW, yang jadi salah satu Program Kerja Presiden Joko Widodo.
Selain menyelesaikan proyek baru, PAL juga memastikan proyek-proyek strategis pemeliharaan dan perbaikan kapal kombatan, kapal niaga, maupun produk offshore seperti Single Buoy Mooring (SBM) tetap berjalan.
Proyek pemeliharaan dan perbaikan berguna untuk menunjang kelancaran distribusi barang dan sangat bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara. (Muhammad Raya)
Teks foto : Single Buoy Mooring (SBM) yang telah menjalani MRO di PT PAL Indonesia (Persero)