Jepara,Jateng – Maritim
AKIBAT terjadinya cuaca buru, PT Pertamina tepaksa menunda pengiriman bahan bakar minyak (BBM) sebanyak 8.000 liter BBM jenis Pertalite dan 8.000 liter jenis Biosolar ke Karimunjawa menggunakan kapal kayu pelayaran rakyat (Pelra) dari Pelabuhan Jepara. Andar Titi Lestari, Area Manager Communication & Relation Pertamina MOR IV Jawa Tengah dan DIY, mengemukakan informasi BMKG dan atas arahan Syahbandar Jepara, kapal harus menunda pelayaran.
“Padahal untukmelakukan pengiriman BBM itu, kami sudah siap dengan kapal yang telah dilakukan inspeksi standar keamanan dan keselamatan pengiriman bahan bakar. Secara keseluruhan, Kkami juga telah siapkan 72.000 liter yang akan dikirimkan secara bertahap dengan pengiriman pertama sebanyak 16.000 liter. Izin berlayar untuk kapal pelra pun sudah siap” jelas Andar.
Dijelaskan pula bahwa jumlah 16.000 liter pada pengiriman pertama memang hanya dapat bertahan hingga tiga hari. Namun Pertamina sudah mempersiapkan kapal berikutnya untuk pengiriman selanjutnya Kata Andar pula: “Kami mengimbau kepada masyarakat Karimunjawa agar bijak dalam menggunakan bahan bakar. Masyarakat tak perlu melakukan panic buying, karena Pertamina terus selalu mengupayakan pengiriman BBM dan BBK ke Karimunjawa, yang lokasinya jauh dan dipisahkan laut dari ibukota kabupaten”.
Setelah terbakarnya kapal yang membawa BBM dan BBK ke Karimunjawa, lanjut Andar, Pertamina harus lebih hati-hati memilih kapal. Hal itu terkaitdengan aspek safety yang merupakan faktor utama. Menurut Andar, Pertamina tidak mungkin mengirimkan BBM dan BBK, jika kapal yang membawa bahan bakar ini tidak lulus dalam inspeksi standar keamanan dan keselamatan pengiriman bbm”.***ERICKA.M.