SETELAH pernah beberapa kali menyinggahi gerbang laut Pulau Dewata, Kamis lalu setelah berangkat dari Pelabuhan Fremantle Australa, MV Pacific Eden kembali mengujungi Pelabuhan Benoa Bali. Vinsensius Jemadu Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menjelaskan bahwa Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Kordinator Maritim bersama Arief Yahya Menteri Pariwisata berkenan hadir menyambut kedatangan 1.500 wisatawan kapal pesiar tersebut, sebelum menghadiri acara Workshop Kebijakan dan Strategi Wisata Cruise yang diselenggarakan di atas Kapal Pasific Eden.
Dalam siaran pers Kemenpar yang didapat maritim.com, Vincensius mengatakan kedatangan kapal pesiar Pacific Eden kali ini, merupakan pelayaran yang bersejarah. Sebab kapal pesiar yang memiliki panjang 220 meter itu, sebelumnya sering menghadapi kendala saat akan bersandar di Pelabuhan Benoa. Jelasnya: ”Selama ini beberapatipe kapal cruise hanya bisa anchoring di Teluk Benoa yang jaraknya agak jauh dari Pelabuhan Benoa.Tetapi kali ini langsung bisa merapat ke dermaga timur. Setelah usai dari Bali, kapalwisata mewah ini akan lanjut berlayar untuk menjelajahi Lombok, Pulau Komodo dan Labuan Bajo”.
Lebih jauh Jemadu menjelaskan bahwa dalam kunjungan Pacific Eden kali ini, juga akan dilakukan penandatanganan MoU dari pihak P&O Corp selaku holding kapal pesiar dangan Kemenpar dan Pelindo III. Bila ini sukses, maka akan ada rencana P & O Corp untuk menjadikan Benoa sebagai hub.
I Ketut Sediya Yasa, Managing Director Cruise Asia by Destination Asia selaku tour operator mengaku sangat senang kapal pesiar Pacific Eden bisa bersandar di Pelabuhan Benoa. Katanya: “Kapal ini sebelumnya sudah empat kali datang ke Benoa, tetapi hanya lego jangkar. Namun untuk kunjungannga yang kelima ini, mereka datang dan mau bersandar di Pelabuhan Benoa dan ini sangat bersejarah untuk ke depannya. Keberhasilan sandar di dermaga timur Pelabuhan Benoa, didukung oleh kedalaman yang mencapai -10 meter LWS, sedangkan Pasific Eden hanya perlu kedalaman -8 meter untuk bersandar”.
Setelah sandar di dermaga, wisman penumpang Pacific Eden berlibur di Bali selama sehari. Terdapat dua tipe penumpang,yang pertama ialah penumpang yang sudah lakukan pre-arrangement, menentukan bermacam aktivitas di daerah tujuan wisata. Apabila sudah melakukan pre-arrangement, mereka langsung ditangani tour operator. Yang kedua, ialah penumpang independent, yang turun dan beraktivitas tanpa mengunakan jasa tour operator.
Menutuppenjelasannya, Yasa mengatakan: ”Benoa tidak hanya menjadi pelabuhan yang membuat kapal itu transit hanya sehari. Tetapi juga merupakan pelabuhan yang bisa melakukan turn around (naik/turunkan penumpang). Sehingga mereka yang turun bisa bermalam dulu di Bali atau jalan-jalan sebelum mereka pulang ke negaranya masing-masing”.***ERICK A.M.