JAKARTA, MARITIM : Majelis BKI kembali mengadakan pertemuan rutin yang diadakan beberapa waktu lalu (8/9/2020) secara virtual. Pertemuan tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Majelis BKI Laksamana TNI (Purn.) Prof. Dr. Marsetio yang juga menjabat sebagai Utusan Khusus Indonesia untuk IMO (International Maritime Organization).
Sekretaris Perusahaan PT. BKI, Iqbal Fikri dalam keterangana pers hari ini (10/9/2020) mengatakan, pertemuan ini diisi dengan pemaparan perkembangan terbaru BKI oleh Direktur Utama PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) Dr. Rudiyanto yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis BKI.
“Disampaikan dalam pemaparannya bagaimana BKI memiliki peran TIC yang kritikal terhadap rantai nilai industri kapal. Disampaikan pula kondisi penyelarasan pengembangan klaster jasa survey sebagaimana diketahui saat ini BKI tengah menuju pembentukan Holding Jasa Survey bersama Sucofindo dan Surveyor Indonesia,” katanya..
Dikayakan, yang menjadi fokus jajaran Dewan Majelis BKI adalah otorisasi statutoria kepada BKI dan posisi Indonesia dalam Annual Report Tokyo MoU dimana Indonesia pertama kalinya menduduki grey list dan keluar dari black list dengan capaian nilai EF 0.16.
“Target BKI menjadi anggota International Association Classification Society (IACS) juga menjadi poin penting yang didiskusikan oleh Dewan Majelis BKI yang juga terdiri dari Kementerian Pertahanan, Kementerian Perhubungan, Kemenko Marves, KKP, Bakamla, BPPT, TNI AL, Bea Cukai, IPERINDO, GAPASDAP, INSA, hingga Direktur Utama dari berbagai perusahaan perkapalan dan pelayaran,” jelas Iqbal Fikri, (Hbb).