JAKARTA – MARITIM : Di tengah pandemi Covid-19, berbagai macam pelatihan yang diselenggarakan ditargetkan dapat menumbuhkan wirausaha-wirausaha baru.
“Kami menargetkan seluruh peserta ini tidak berhenti hanya di peningkatan ketrampilan saja, tapi apa yang dilatihkan itu bisa menjadi alternatif mata pencaharian baru,” kata Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Sjarief Widjaja, pada “Pelatihan Teknis Pembesaran Ikan dengan Sistem Bioflok” (7-8/9) dan “Pelatihan Budidaya Kepiting Soka” (8/9).
Pelatihan disambut baik oleh masyarakat. Untuk pelatihan budidaya ikan sistem bioflok diikuti 75 pelaku usaha di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Sementara pelatihan budidaya kepiting soka diikuti 299 peserta dari berbagai provinsi di Indonesia.
Mereka diberikan materi berupa penyiapan kolam pembesaran, pengelolaan air media pembesaran, penanganan benih ikan lele, pemeliharaan ikan lele dan pemanenan.
“Ke depan dipastikan pelatihan ini akan diikuti oleh pelatihan pasca panen agar menjadi usaha yang bernilai tambah. Misalnya, lele yang sudah dipanen dari sistem bioflok, diolah jadi lele asap atau lele crispy. Sehingga Samarinda bisa jadi Kampung Lele Asap atau Sentra Kuliner Lele Crispy,” ujarnya.
Dia berharap, dengan begitu muncul kluster bisnis baru berbasis komoditas lele di Samarinda. Untuk mencapai itu ke depannya para peserta yang dilatih hendaknya saling bekerjasama memenuhi kebutuhan satu dengan lain.
“Jadi saya mohon dengan sangat, nanti kelompok-kelompok ini bisa berkolaborasi, ada yang fokus di pakan. Fokus di pembenihan, di pembesaran dan fokus di pasca panen,” pintanya.
Pelatihan membawa manfaat
Sementara Wakil Ketua Komisi IV DPR, Budisatrio Djiwandono, melihat berbagai pelatihan yang diadakan KKP bermanfaat menumbuhkan wirausaha-wirausaha baru. Terlebih di masa pandemi Covid-19 saat ini yang menimbulkan persoalan ekonomi di masyarakat termasuk masyarakat Kalimantan Timur.
“Saya merasa pelatihan seperti ini manfaatnya luar biasa dan perikanan bisa digenjot. Karena di mana pun dan kapan pun setiap manusia akan makan,” katanya.
Dia juga mengapresiasi rencana pelatihan lanjutan berupa pasca panen. Termasuk memberikan program-program yang bermanfaat langsung untuk masyarakat.
Sedangkan Kapuslatluh KP, Lilly Aprilya Pregiwati, menambahkan kepiting soka mengandung berbagai nutrisi yang baik bagi tubuh. Dagingnya rendah lemak, tinggi protein dan sumber mineral dan vitamin serta rendah lemak jenuh. Walaupun mengandung kolesterol.
Meski begitu, beberapa pembudidaya masih mengalami kendala saat pengembangan, karena moulting yang kurang serempak. Makanya, pelatihan ini memberikan pengetahuan dan ketrampilan bagi peserta, untuk mengembangkan budidaya kepiting soka dengan teknik dan teknologi yang tepat. (Muhammad Raya)