LABUAN BAJO HOME PORT CARNIVAL CRUISE

Denpasar – Maritim

Pemerinah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Pemprov NTT) berhasil menggandeng perusahaan pengelola kapal pesiar Carnival Cruises Line, untuk menjadikan Labuan Bajo sebagai home port kapal pesiar. Frans Lebu Raya Gubernur NTT mengatakan kerjasama ini dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) dengan Carnival Cruise Line‎ di Pelabuhan Benoa, Bali. Kerjasama ini diharap mempercepat pembangunan infrastruktur khususnya dermaga di Labuan Bajo dan sekitarnya, serta meningkatkan pertumbuhan wisatawan ke NTT, khususnya Pulau Flores.

Read More

“Kami berharap Labuan Bajo jadi home port. Untukkedepan, mungkin kapalnya berlabuh di Labuan Bajo, kemudian terus berlayar ke Larantuka, Lembata, Alor, Kupang, Rote, Sabu, Ende, Sumba dan balik  ke Labuan Bajo” jelasnya di Denpasar Kamis lalu.

Menurut Gubernur NTT, kerjasama ini meliputi pembukaan jalur kapal pesiar grup Carnival Cruises Line.‎ Ke depannya, akan dilakukan kajian studi lebih lanjut terkait tingkat kedalaman kolam dermaga di NTT yang layak, serta jalur pelayaran yang akan dilalui. Frans mengatakan kerjasama ini diyakini akan mendorong kesiapan infrastruktur di wilayahnya, karena Hidros juga akan melakukan pemetaan kedalaman laut di NTT, agar layak disinggahi kapal pesiar. Diakuinya, saat ini infrastruktur untuk dermaga kapal pesiar di Labuan Bajo belum layak, tetapi dari kerjasama ini diyakini pemerintah pusat akan ikut membantu.

Lebih jauh, Gubernur NTT menjelaskab bahwa Carnival Cruises Line serius tertarik membuka jalur ke wilayahnya. Salah satu indikatornya, setahun yang lalu perwakilan dari operator kapal pesiar terbesar di dunia tersebut sempat datang ke Kupang.‎ Disebutkan bahwa kunjungan kapal pesiar ke NTT akan memicu kunjungan wisatawan. Terkait hal itu Marius Ardu Jelamu Kadis Pariwisata & Ekonomi Kreatif NTT menambahkan, wisatawan kapal pesiar tidak akan menginap di hotel. Namun, kedatangan mereka tidak menutup kemungkinan untuk datang kembali dengan masa tinggall lebih lama. Menurutnya tingkat kunjungan wisatawan ke NTT sudah mencapai 900.000 orang per tahun, dan hampir 50% menuju Labuan Bajo.

Sementara itu, Arief Yahya Menteri Pariwisata ditemui di Denpasar, menyatakan dukungannya terhadap rencana Pemprov NTT dan mengaku telah menerima informasi bahwa Kemenhub siap pindahkan dermaga logistik di Labuan Bajo, agar dermaga yang ada dapat digunakan untuk kapal pesiar. Kepada maritim.com di Denpasar, Arief mengatakan mendatangkan kapal pesiar merupakan salah satu cara pemerintah meningkatkan jumlah wisman. Diakuinya, masih banyak ganjalan mendatangkan kapal pesiar ke Indonesia, antara lain tarif handling di pelabuhan belum kompetitif.‎ Data Kemenpar menyatakan tahun 2016 kunjunan kapal pesiar turun menjadi 350 call dari tahun sebelumnya 400 call. Tetapi, jumlah penumpangnya naik dari 200.000 orang jadi 260.000. Hal ini membuktikan telah terjadinya pergeseran volume kapal dari sebelumnya berkapasitas kecil, menjadi lebih besar. Beberapa kapal yang singgah di Benoa Bali, Tanjung Perak Surabaya dan Tanjung Emas Semarang, mengangkut 1.500 wisatawan per kapal.***ERICK A.M.

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *