MAKASSAR-MARITM: Pelatihan kerja di BLK harus mengombinasikan sertifikasi dan penempatan kerja. Sehingga setelah mendapatkan keterampilan dan sertifikasi, lulusan BLK dipastikan mendapat pekerjaan.
“Proses yang sedang berjalan ini harus dalam satu tarikan nafas. Setelah mendapat kompetensi dan sertifikasi dalam pelatihan, kemudian diorientasikan pada penempatan kerja,” kata Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, usai membuka Pelatihan Berbasis Kompetensi Angkatan I Tahun 2021 di BLK Makassar, Sabtu (20/3/2021).
Untuk mewujudkan hal tersebut, Menaker Ida menjelaskan, saat ini BLK sedang menerapkan kebijakan 6R. Yaitu reformasi kelembagaan, redesain substansi pelatihan, revolusi SDM, revitalisasi fasilitas dan sarana prasarana, rebranding BLK, serta relationship.
Pelatihan di BLK juga diperkuat dengan berbagai kerja sama antara BLK dengan dunia industri guna memastikan pelaksanaan pelatihan telah sesuai dengan kebutuhan industri.
Selain itu, BLK juga dilengkapi dengan “Kios 3in1” yang mempertemukan stakehokders ketenagakerjaan dalam hal pelatihan, sertifikasi, dan penempatan.
“Jadi kita tidak ingin BLK ini justru melahirkan pengangguran baru. Inilah mengapa dibutuhkan link and match,” katanya.
Dirjen Binalattas Kemnaker, Budi Hartawan, menambahkan, selain pembukaan pelatihan, dalam kesempatan ini juga diresmikan gedung Aula Syech Yusuf, asrama Ainun Habibi, dan Kios 3in1 di BLK Makassar. Selain itu diuakukan pula penandatanganan MoU dengan PT Hadji Kalla sebagai wujud sinergitas antara pemerintah dengan dunia usaha dan dunia industri.
Sekda Provinsi Sulawesi Selatan, Abdul Hayat Gani, menyatakan Pemerintah Provinsi Sulsel sangat bersyukur karena di tengah keterbatasan dalam membina dan mengembangkan tenaga kerja, Sulawesi Selatan mendapat solusi dengan keberadaan 3 Balai Latihan Kerja (BLK) milik Kementerian Ketenagakerjaan, Yakni BLK Kota Makassar, Kabupaten Pangkep, dan BLK Kabupaten Bantaeng.
Ia berharap BLK dikembangkan lagi dI kabupaten/kota lainnya, mengingat jumlah angkatan kerja pada September 2020 sebesar 4.276.437, dari jumlah penduduk sebesar 8.888.763 orang Tentunya ini akan terus bertambah seiring dengan pertambahan jumlah penduduk,” ungkap Abdul Hayat
Sementara itu, Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi, berharap pelatihan BLK dapat menjadi sarana peningkatan keterampilan masyarakat, sehingga pada akhirnya akan mengurangi angka pengangguran.
“Sangat banyak manfaatnya, karena dengan mengikuti pelatihan di BLK, maka kita bisa mendapatkan soft skil yang mumpuni dan memiliki keterampilan khusus sebelum terjun ke dunia kerja,” tuturnya. (Purwanto).