JAKARTA-MARITIM : Partisipasi Indonesia sebagai Official Partner Country – Hannover Messe 2021 akan membuka peluang untuk melakukan national branding atas posisi Indonesia sebagai salah satu kekuatan baru ekonomi dunia dan pemain manufaktur global.
Hal ini juga sejalan dengan kampanye Making Indonesia 4.0 yang merupakan inisiasi strategis dalam rangka revitalisasi industri nasional melalui adopsi teknologi untuk menghadapi tantangan revolusi industri ke 4.
Hal itu dikatakan Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, saat media briefing dalam rangka Indonesia Partner Country–Hannover Messe 2021, di Jakarta, Jumat (9/4).
Hannover Messe 2021 : Digital Edition akan dibuka live Kanselir Jerman dan Presiden Joko Widodo pada 12-16 April 2021. Merupakan pameran dagang terkemuka dunia untuk teknologi industri, dengan tradisi yang telah berjalan selama lebih dari 72 tahun.
Eksibisi ini memiliki eksposur internasional yang kuat, yang dicirikan pada 2019, di mana tercatat lebih dari 6,500 exhibitors dari 75 negara di seluruh dunia dan menempati lahan seluas 227,000 meter persegi. Setiap tahunnya, satu negara terpilih untuk berperan sebagai Partner Country, di antaranya India (2015), USA (2016), Polandia (2017), Mexico (2018), dan Swedia (2019).
Pada 2020, Indonesia terpilih menjadi Partner Country dan menjadi negara di ASEAN pertama yang mendapat kesempatan untuk menjadi official partner country Hannover Messe, meskipun pelaksanaannya dibatalkan sebagai dampak dari pandemi Covid-19 yang terjadi secara global.
Hannover Messe 2021 akan mengambil tema Industrial Transformation dan Indonesia melengkapinya dengan tema Making Indonesia 4.0. Adapun tagline yang akan diusung Connect to Accelerate.
Indonesia akan tampil dalam platform digital Expo, Conference, dan Networking. Didukung 156 eksibitor dari Kementerian/Lembaga, BUMN, Perguruan Tinggi, dan perusahaan swasta nasional.
“Diharapkan dapat meningkatkan investasi, kerja sama industri, dan kesepakatan bisnis. Lebih dari itu, Indonesia semakin menjadi daya tarik di lingkungan global,” ujar Menperin.
Dari 156 eksibitor, dikelompokkan 6 topik, yakni Automation, Motion & Drives (15 eksibitor), Digital Ecosystems (56 eksibitor), Energy Solutions (13 eksibitor), Engineered Parts & Solutions (20 eksibitor), New Work (38 eksibitor), Global Business & Markets (15 eksibitor).
Dari jumlah tersebut, kontribusi eksibitor terbesar berasal dari perusahaan besar (65), perusahaan start-up (63), BUMN (14), kawasan industri (8), Kementerian/Lembaga (4), dan asosiasi industri (2). Di antara 156 eksibitor, 93 di antaranya perupakan pendaftar baru dan 63 eksibitor mendaftarkan diri mengikuti Hannover Messe 2020. (Muhammad Raya)