MARIUS Ardu Jelamu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengatakan pembangunan pelabuhan marina di Labuan Bajo, ibu kota Manggarai Barat, Pulau Flores sudah dimulai. Awal bulan ini, tahapan pembangunan sudah dimulai dengan peletakan batu pertama dengan dihadiri Rini Soemarno Menteri BUMN dan Frans Lebu Raya, Gubernur NTT. Menurutnya pembangunan marina termask salah satu hal yang didiskusikan dalam kerja sama dengan Carnival untuk datangkan lebih banyak wisatawan kapal pesiar.
“Kerjasama sudah dijajaki dan di Labuan Bajo segera dibangun home port terminal mini cruise yang selama ini memilih Singapura sebagai home base. Infrastruktur ini ditarget mulai dioperasikan pada 2019. Dengan marina, cruise sekelas Pasific Eden kapasitas 1.500 penumpang akan bisa berlabuh di home port Labuan Bajo, selanjutnya keliling ke berbagai destinasi wisata yang tersebar di NTT” imbuh Jelamu.
Adanya marina, kapal-kapal akan sandar lebih lama, ribuan orang akan turun ke darat dan dampak ekonominya lebih dirasa masyarakat. Agustinus Dula Bupati Manggarai Barat katakan pembangunan marina ditangani PT ASDP, dengan anggaran Rp.300 miliar.
Selama Januari-Maret 2017, menurut Marius Ardu Jelamu Kadispar NTT, terdapat 29 kapal pesiar dari berbagai negara mengunjungi Labuan Bajo. Target kunjungan kapal tahun ini ke Labuan Bajo sebagai salahsatu dari 10 destinasi prioritas nasional, akan mencapai 70 – 80 unit. Masuknya puluhan kapal pesiar triwulan pertama 2017 jadi bukti kunjungan wisman kian meningkat. Menurut Dispar NTT wisatawan ke Labuan Bajo 2016 mencapai 83.712, terdiri wisnus 54.337 dan wisman 29.377, terbanyak dibanding kabupaten/kota lain di NTT.
“Tahun lalu juga tercatat puluhan kapal pesiar masuk Labuan Bajo, karenanya tahun ini saya kira pasti lebih banyak lagi. Ini menunjukkan bahwa Labuan Bajo sudah jadi destinasi wisata dunia yang terkenal di berbagai belahan bumi. Kunjungan ke Labuan Bajo umunya ke Komodo, ada yang lanjut ke sepanjang Flores dengan over land” ungkap Jelamu pula.
Ia mengatakan, pemerintah daerah tengah berjuang agar arus kunjungan wisawatan bisa meningkat. Salah satunya dengan perbaikan infrastruktur bandara dan pelabuhan laut. Pemerintah pusat tengah mengembangkan Bandara Komodo untuk dukung penerbangan langsung internasional. Marius meyakini, meningkatnya wisatawan dampak ekonomi akan lebih dirasakan masyarakat di daerah wisata melalui berbagai sektor usahanya seperti jasa transportasi, penginapan, kuliner, kerajinan tangan, dan sebagainya. Pungkasnya:”Untuk itu kita selalu mendorong agar pemerintah daerah dan masyarakatnya siap degan produk lokal hingga dampak peningkatan arus wisatawan dapat dirasakan langsung”. ***ERICK A.M.