MUGKIN berita ini bisa dianggap sebagai catatan lajut pasca kebakaran KM Mutiara I. Sabtu pagi (20/5), Tim Rumah Sakit PT Pelindo Husada Citra (PHC) Surabaya sudah siaga di Pelabuhan Tanjung Perak menyusul kabar kecelakaan KM Mutiara Sentosa I di perairan Pulau Masalembu, Sumenep, Madura. Hingga saat itu sudah ada dua gelombang evakuasi oleh tim RS PHC. Pertama korban tiba Sabtu pukul 10.00, terdiri dari 8 korban dengan luka ringan dan beberapa luka sedang, disusul Minggu 03.00 datang lagi 3 korban dengan kondisi luka ringan dan sedang juga.
Manajemen PT PHC dapat laporan pertama kecelakaan kapal pada Jumat malam. Agus Achmadi Dirut PHC menyebutkan: “Setelah dapat kabar, kami siapkan tim pertolongan pertama di Gedung Gapura Surya Nusantara Pelabuhan Tanjung Perak untuk membantu tim dari Kantor Kesehatan Pelabuhan. Selain itu tim Instalasi Gawat Darurat (IGD) juga siap di RS PHC. Ambulans telah stand by di gedung GSN, dan tim medis kami yang ada di pelabuhan bertugas memberi penanganan cepat pada korban yang turun dari kapal. Yang perlu rawat lanjutan atau pemeriksaan tambahan dibawa dengan ambulans ke RS PHC”.
Minggu siang (21/5) terdapat 3 korban yang engalami luka sedang dan menjalani rawat inap. Dua pasien dapat perawatan di rumah dan 6 pasien rawat jalan. Mulyono (51) salah seorang korban mengatakan masih trauma ketika mengingat peristiwa itu. Ujarnya: “Dalam pikiran saya waktu itu adalah bagaimana cara agar anak saya satu-satunya bisa terselamatkan”.
Kepada tim humas PHC yang dirilis kepada media, Mulyono menceritakan kronologi kebakaran KM Mutiara Sentosa I. Bersama anaknya Musa (17), ia bertolak dari Tanjung Perak menuju Balikpapan, Jumat (19/5) pukul 01.30. Sore hari, kru kapal mengumumkan adanya kebakaran di dek kapal. Kata Mulyono: “Waktu itu saya kebingungan. Lantai bawah sudah mulai terasa panas dan asap menyebar kemana-mana, rasanya sesak. Akhirnya saya putuskan naik ke anjungan kapal. Karena sekoci tidak muat, banyak penumpang terjun ke laut. Saya melihat ibu-ibu menggendong bayi ikut terjun ke laut. Untuk menyelamatkan diri saya pun ikut terjun bersama anak saya”.
Mulyono mengaku terombang-ambing di tengah laut selama 2-3 jam sebelum ada pertolongan datang. Ia bersyukur karena bersama anaknya selamat dari musibah. “Kami dibawa ke daratan (Sumenep) dan Puskemas. Kemudian dibawa menuju ke Tanjung Perak dan akhirnya ke rumah sakit ini. Saya tak menyangka bakal alami peristiwa ini. Seluruh harta benda saya hilang. Kecuali handphone yang terus ada di saku saya”.
Menurut informasi tim media RS PHC, Mulyono bisa kembali ke rumahnya hari ini itu juga, namun untuk memulihkan kondisi kesehatannya, dibutuhkan istirahat. Hingga Senin pagi, PHC belum menerima pasien korban kebakaran kapal slanjutnya. Jelas Dirut PHC: “Tim medis akan siap bantu korban yang masih berdatangan”.***ERICK A.M.