Di Wisuda Perdana, Lulusan Program D-1 Magetan Siap Bersaing dengan Daerah Lain Mewujudkan Nilai Tambah Produk Kulit Nasional

JAKARTA-MARITIM : Kabupaten Magetan, Jawa Timur (Jatim) dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) beberapa waktu lalu menjalin kerja sama dengan membuka program pendidikan setara Diploma-1 (D1) Tahun 2021.

“Tujuan dibukanya program pendidikan D-1 itu adalah agar di wilayah kami tumbuh dan berkembang para wirausahawan dari berbagai produk kulit. Karena 70% hasil dari penyamakan kulit sapi di Magetan dikirim ke luar Magetan. Sehingga adanya kerja sama dengan Poltek ATK ini kami memperoleh nilai tambah,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Perdagangan (Kadisperindag) Kabupaten Magetan, Sucipto, saat berbincang-bincang dengan tabloidmaritim.com, sesaat sebelum berlangsungnya acara Wisuda Poltek ATK, di Yogyakarta, Sabtu (18/12).

Menurut Sucipto, diskusi dan pembahasan soal rencana pembukaan program setara D-1 di lingkungan pemerintah daerah Kabupaten Magetan sebenarnya sudah berlangsung lama. Namun baru dapat terealisasi pada awal tahun ini.

Pasalnya, Magetan memiliki bahan baku kulit sapi yang cukup melimpah, namun nilai tambahnya masih sedikit sekali yang diterima oleh para penyamakan kulit. Karena 70% bahan baku kulit yang ada di Magetan dibawa ke luar daerah dan sisanya baru dimanfaatkan oleh 135 pengrajin penyamakan kulit.

“Karena itu, dengan adanya kerja sama pihak Poltek ATK ini diharap industri kulit di Magetan mampu mengolah kulit setengah jadi menjadi produk sepatu kulit, tas kulit, jaket kulit, ikat pinggang kulit dan lain sebagainya,” ujar Sucipto.

Faktor utama dari belum optimalnya proses nilai tambah kulit di Magetan, menurutnya, karena keterbatasan sumber daya manusia (SDM). Maka dari itu Pemkab Magetan menjalin kerja sama dengan Poltek ATK khusus jurusan desain produk kulit.

Magetan sebenarnya memiliki satu kawasan khusus untuk mengolah kulit sapi menjadi produk yang laku dijual. Namun pada lingkungan industri kulit (LIK) tersebut tidak memungkinkan menampung sebanyak 135 pengrajin. Sehingga pengrajin yang tidak tertampung mengerjakan penyamakan kulit di rumah masing-masing setelah selesai lalu dibawa ke LIK.

Umumnya kulit sapi asal Magetan dibawa ke Garut, Bali dan Yogya untuk diproses menjadi produk jadi kulit.

Sabtu (18/12) pagi, sebanyak 29 lulusan program setara D-1 asal Magetan dengan nilai tertinggi 3,82, diwisuda bersama-sama 208 lulusan program D-3 Poltek ATK.

“Ini adalah wisuda perdana hasil kerja sama antara Pemkab Magetan dengan Poltek ATK Yogya,” ujar Sucipto. (Muhammad Raya)

Related posts