JAKARTA-MARITIM : Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menjalin kerja sama untuk mempercepat industri digital 4.0.
Penandatanganan nota kesepahaman antara kedua belah pihak dilakukan oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Arus Gunawan mewakili Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Rektor UNS Prof Dr Jamal Wiwoho di Ruang Sidang II Gedung dr. Prakosa UNS, Surakarta, Rabu (2/3).
Acara yang berlangsung secara luring dan daring tersebut dihadiri juga Direktur Pusat Industri Digital Indonesia (PIDI) 4.0 Tirta Wisnu Permana, Wakil Rektor Perencanaan, Kerjasama, Bisnis, dan Informasi UNS, Prof. Dr. rer. nat. Sajidan, M. Si, Direktur Kerjasama, Pengembangan, dan Internasionalisasi UNS, Prof. Irwan Trinugroho, Ph.D.
Kerja sama BPSDMI Kemenperin dan UNS ini berlangsung tiga tahun. Beberapa kerja sama yang direncanakan meliputi pengembangan sumber daya manusia industri dengan digelarnya pelatihan untuk pelatih, penyediaan demonstrasi produk untuk ditempatkan di PIDI 4.0. Kemudian pengembangan pendidikan, kurikulum pelatihan, dan pengembangan program serta proyek kerja sama; penelitian bersama. Termasuk fasilitasi program magang dan Praktik Kerja Industri (Prakerin) dan sertifikasi kompetensi.
Kepala BPSDMI, Arus Gunawan, mengatakan peran perguruan tinggi sangat dibutuhkan untuk mempercepat pelaksanaan industri 4.0. Inovasi serta masukan dan hasil riset perguruan tinggi sangat membantu dunia industri untuk terus berkembang. Selain kerja sama di bidang riset dan inovasi, perguruan tinggi juga diperlukan guna mengembangkan sumber daya manusia yang mumpuni.
“Kemenperin telah membangun infrastruktur PIDI 4.0 yang diharapkan dapat mempercepat pembangunan industri 4.0 serta pengembangan sumber daya manusia industri. PIDI 4.0 merupakan solusi satu atap penerapan industri di Indonesia,” katanya.
Ke depan, dari MoU ini ada banyak kegiatan yang bisa dikerjasamakan antara BPSDMI dan UNS terkait PIDI 4.0, di antaranya pengembangan sumber daya manusia industri. Kurikulum SKKNI, pengembangan dan prototyping 4.0 sebelum diimplementasikan di dunia industri serta lain sebagainya.
PIDI 4.0 BPSDMI
Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0), merupakan salah satu usaha pemerintah untuk mempercepat implementasi industri 4.0, guna mewujudkan Making Indonesia 4.0. Saat ini, PIDI 4.0 masih berada di bawah BPSDMI.
PIDI 4.0 memiliki visi sebagai tempat satu atap transformasi industri 4.0 dan sebagai jendela Indonesia 4.0 ke dunia. Karena itu, perlu ada kesadaran dan pengetahuan kepada dunia industri dan masyarakat akan pentingnya implementasi industri 4.0. Masyarakat awam berpikir bahwa penerapan industri 4.0 membutuhkan modal yang besar, namun sebenarnya cost of capital yang dibutuhkan dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Melalui PIDI 4.0, menurut Arus, kita ingin memberikan pengetahuan dan wawasan bahwa keberhasilan implementasi industri 4.0 harus dilakukan dengan memperhatikan tiga hal (triple helix): Bisnis-Teknologi-Manusia.
Tujuan utama dari penerapan industri 4.0 adalah terjadinya efisiensi dan meningkatkan produktifitas. Sehingga profit industri bisa meningkat. Untuk itu, sebelum mengimplementasikan industri 4.0, perusahaan harus mengetahui terlebih dahulu tujuan dari bisnisnya dan bagian mana yang akan diakselerasi dengan teknologi 4.0. Sehingga akan memaksimalkan keuntungan bagi perusahaan.
Selanjutnya, industri bisa memilih teknologi yang sesuai untuk mencapai tujuan tersebut. Satu hal yang tidak bisa ditinggalkan adalah manusianya, yang akan mengoperasikan teknologi tersebut.
Arus menambahkan, PIDI 4.0 memiliki 5 layanan utama. Saat ini, kami telah memiliki 2 anchor industry yang akan menempatkan miniplantnya, salah satunya adalah PT Indolakto yang akan menempatkan production line untuk ice cream.
Mulai tahun 2021, PIDI 4.0 telah melaksanakan training bekerjasama dengan Lexer Jepang terkait dengan Lean Manufacturing, dan kami membuka kesempatan seluas-luasnya bagi mitra PIDI 4.0 untuk menyiapkan tenaga kerja industri khususnya di bidangn 4.0 melalui capability center.
“Saya berharap kerja sama yang telah kita sepakati ini dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya, tentunya segera ditindak lanjuti tindakan nyata melalui perjanjian kerja sama. Saya yakin, PIDI 4.0 dan UNS dapat menghasilkan kolaborasi yang sangat menjanjikan untuk menghasilkan produk nyata, baik dari segi pengembangan SDMI, teknologi dan penelitian bersama untuk menyediakan solusi dari masalah-masalah yang dihadapi industri. Khususnya IKM. Hal ini sejalan dengan visi Presidency Indonesia G20 terkait dengan ekonomi sirkular, mengembangkan dan menguatkan IKM,” urai Arus. (Muhammad Raya)