JAKARTA-MARITIM : Pada kuartal I/2022, perbankan menyalurkan sekitar 21,95% dari total kredit bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Sementara pertumbuhan kredit UMKM mencapai 14,98% year on year.
“Ini merupakan pertumbuhan kredit yang sangat tinggi,” kata Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia, Yunita Resmi Sari, saat konferensi pers menjelang pameran pekan Karya Kreatif Indonesia (KKI), yang diadakan oleh Bank Indonesia (BI) pada 18-29 Mei 2022 secara hybrid, di Jakarta, Selasa (17/5).
Menurutnya, sampai kuartal I/2022, kucuran kredit UMKM dibandingkan total kredit perbankan sebesar 21,95% terus meningkat. Penyaluran kredit perbankan tersebut telah diberikan kepada 38,9 juta UMKM atau mencapai lebih dari setengah jumlah UMKM di Indonesia yang sebesar 64 juta.
“Ini sangat menggembirakan dan kami optimis UMKM bakal bangkit dengan adanya pertumbuhan kredit UMKM yang terus meningkat. Di sisi lain, ini menunjukkan UMKM telah melakukan ekspansi usaha,” ujarnya.
Ditambahkan, BI mencatat, perbankan juga memberikan kredit dengan jumlah sekitar Rp15 jutaan saja kepada UMKM, yang menunjukkan perbankan telah semakin inklusif terhadap pelaku usaha mikro.
“Ini semua juga karena didorong dari dampak digitalisasi, bahwa dengan perkembangan pembiayaan secara digital melalui fintech dan bank digital serta e-commerce, semakin banyak usaha mikro yang akan meningkat dan naik kelas,” ungkap Sari.
Apalagi, di catatan BI lainnya menyebutkan, sebanyak 5,4 juta pelaku UMKM menjadi nasabah baru perbankan dalam satu tahun terakhir. Sehingga diharapkan akan semakin banyak UMKM, terutama pelaku usaha mikro, yang melakukan ekspansi usaha.
Transformasi digital, merupakan salah satu solusi dalam meningkatkan akses keuangan dan UMKM harus didorong supaya berperan lebih di pemulihan ekonomi pasca pandemi. Mengingat UMKM dianggap mampu menciptakan lapangan kerja, menarik investasi dan mendukung PDB.
Kini, jumlah pelaku UMKM terus bertambah, yang saat ini sudah mencapai 64,2 juta. Dengan kontribusi hingga 61,07% terhadap PDB.
Direktur Industri Aneka dan IKM Kimia, Sandang dan Kerajinan Kemenperin, Ni Nyoman Ambareny, menambahkan pihaknya terus meningkatkan kapasitas IKM atau UMKM. Sejumlah sinergi dilakukan kementerian dan lembaga agar IKM semakin banyak yang naik kelas. Salah satunya dengan pameran KKI 2022 ini.
Rencana, pameran KKI akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 27 Mei 2022 mendatang, guna membangkitkan kembali UMKM yang terdampak Covid-19.
Ada 2 tujuan dalam penyelenggaraan KKI ini, yakni kinerja UMKM bangkit serta bisa memperluas akses pasar, kemudian bangkit dari sisi kualitas dan kapasitas. Sehingga UMKM bisa go global dan go digital saat pengalaman menghadapi pandemi.
BI menargetkan, pekan KKI bakal terjadi omzet sebesar Rp263,15 miliar, atau naik 10% dibanding Rp239,2 miliar pada 2021. (Muhammad Raya)