JAKARTA–MARITIM : Kehadiran lembaga pendidikan ditengah lingkungan masyarakat, memberikan dampak positif, baik berupa edukasi maupun kesejahteraan yang berdampak positif. Harapan ini diwujudkan Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Baitulmaal Muamalat (BMM), Teknik Universitas Indonesia (FTUI) dan Bank Muamalat Indonesia (BMI), dengan meresmikan Gedung Balekini yang berlokasi di RW 01, Kelurahan Pegangsaan, Kecamatan Cikini, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta, akhir pekan.
Acara tersebut dihadiri oleh Walikota Jakarta Pusat, Dhany Sukma, S.Sos, M.AP., Prof. Dr. Ir. Yanuar, M.Eng., M.Sc., Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian dan Kemahasiswaan, Prof. Ir. Mahmud Sudibandriyo, M.Sc., Ph.D., Wakil Dekan Bidang Sumber Daya, Ventura dan Administrasi Umum, Direktur Eksekutif BMM, Novi Wardi, Camat Menteng, Lurah Pegangsaan dan para pengurus kelurahan setempat serta masyarakat sekitar sebagai penerima manfaat.
Program Renovasi Gedung Balekini yang diinisiasi oleh Ir. Evawani Ellisa, M.Eng., Ph.D., Dosen Departemen Arsitektur, FTUI tersebut merupakan bentuk kolaborasi antara BMM, FT UI dan BMI. Renovasi Gedung Balekini yang terdiri dari tiga lantai tersebut bertujuan untuk mendampingi warga setempat agar bangkit dari pandemi dan meningkatkan kualitas hidup bermasyarakat serta menumbuhkan kemandirian warga.
Dalam edaran pers yang diterima tabloid maritim.com, Ir. Evawani Ellisa, M.Eng., Ph.D., Dosen Departemen Arsitektur, FTUI yang menginisiasi renovasi Gedung Balekini, menjelaskan, pembangunan Gedung Balekini sendiri berangkat dari problematika bahwa gedung yang telah berdiri sejak 1980 tersebut mengalami kerusakan dan hampir roboh sehingga tidak dapat lagi digunakan untuk berbagai kegiatan, padahal gedung tersebut merupakan fasilitas utama penunjang aktivitas bermasyarakat para warga setempat.
Dikatakan, kondisi ekonomi masyarakat sekitar yang terdiri dari kalangan menengah ke bawah ditambah dengan dampak pandemi Covid-19, menyebabkan masyarakat sekitar gedung semakin kesulitan untuk melakukan renovasi.
Berpulang kondisi yang ada, dikatakan, rancangan Gedung Balekini yang mengintegrasikan Balai RW dengan bilik-bilik isolasi mandiri di lantai tiga menjadi tempat untuk para warga agar dapat menjalani isolasi mandiri. Karena kondisi rumah mereka, yang tidak sesuai dengan protokol kesehatan.
Selain itu, era normal baru menjadi momentum transformasi Balai RW agar dapat lekat dengan kehidupan masyarakat dan “kekinian”, sehingga tercetuslah penamaan “BALEKINI” dari para warga.
Pembangunan Gedung Balekini juga sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-11 yaitu Kota dan Komunitas Berkelanjutan. Sebagaimana disampaikan oleh Novi Wardi, “Alhamdulilah, Gedung Balekini akhirnya selesai direnovasi. Besar harapan dengan berdirinya gedung ini maka keguyuban dan kerukunan antar warga semakin terjalin,”ujarnya.
Ditambahkan, selain digunakan untuk berbagai event masyarakat, gedung ini juga menjadi tempat untuk pemberdayaan pemuda, pembinaan UMKM para warga dan pengelolaan bank sampah sehingga besar peluang kemandirian ekonomi serta pengendalian sampah akan terbangun dari adanya Gedung Balekini ini serta dapat mendukung tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan Kota dan Komunitas Berkelanjutan.
Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, ST., M.Eng., IPU menyampaikan, “Ir. Evawani Ellisa, M.Eng., Ph.D. merupakan salah satu peneliti yangluar biasa dari FTUI. Beliau telah lebih dari 10 tahun secara rutin melaksanakan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat di Kampung Cikini. Berbagai karya dan sumbangsih beliau dapat ditemukan di sini. Semoga Gedung Balekini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Kampung Cikini.
Sementara dalam sambutannya, Walikota Jakarta Pusat, Dhany Sukma mengatakan ,banyak hal urgen yang terjadi di masyarakat namun pemerintah kesulitan untuk masuk karena kendala administrasi. Maka kita gandenglah para kolaborator seperti BMM, Bank Muamalat dan Fakultas Teknik UI.
“Kini warga dapat tersenyum menyaksikan Balekini yang begitu indah ini. Harapannya dengan adanya Balekini ini aktivitas sosial lebih terbangun di masyarakat serta lebih banyak interaksi sosial dan mengedepankan musyawarah ketika ada masalah kerwna kini sudah ada wadahnya,” kata Dhany. ( Rabiatun)